Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apartemen Ikan Bantu Nelayan Kecil Sulsel Hasilkan Rp20,9 Miliar per Tahun

Pemprov Sulsel membangun 1.657 unit apartemen ikan yang disebar ke berbagai titik perairan selama tahun 2025. (Dok. Pemprov Sulsel)
Pemprov Sulsel membangun 1.657 unit apartemen ikan yang disebar ke berbagai titik perairan selama tahun 2025. (Dok. Pemprov Sulsel)

Makassar, IDN Times – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) telah membangun 1.657 unit apartemen ikan sepanjang tahun 2025. Fasilitas ini menjadi bagian dari pengembangan kawasan perikanan rakyat dan tersebar di 13 titik lokasi pesisir di Sulsel, mulai dari Makassar hingga Luwu Timur dan Palopo.

Program yang mencakup area sekitar 11 hektar itu menyasar dua tujuan utama: pemulihan ekosistem laut dan peningkatan pendapatan nelayan kecil. Sejumlah lokasi seperti Pulau Panikiang, Selayar, dan Sinjai dipilih karena memiliki potensi ekologi tinggi, sementara daerah seperti Pangkep, Takalar, dan Makassar diarahkan untuk mendorong produktivitas nelayan.

Apartemen ikan, atau yang dikenal sebagai “rumah ikan”, merupakan hasil rekayasa teknologi penangkapan ikan menggunakan material Polypropylene, sejenis plastik ramah lingkungan. Struktur ini dirancang memiliki banyak celah dan sekat seperti bangunan apartemen, yang berfungsi sebagai pelindung telur, larva, dan ikan kecil, serta tempat berlindung berbagai jenis ikan. Ini membantu nelayan menangkap ikan pada radius 100–200 meter dari area rumah ikan, sekaligus mengurangi tekanan penangkapan di kawasan terumbu karang alami.

1. Sejalan dengan program ekonomi biru nasional

Pemprov Sulsel membangun 1.657 unit apartemen ikan yang disebar ke berbagai titik perairan selama tahun 2025. (Dok. Pemprov Sulsel)
Pemprov Sulsel membangun 1.657 unit apartemen ikan yang disebar ke berbagai titik perairan selama tahun 2025. (Dok. Pemprov Sulsel)

Program ini merupakan salah satu kebijakan strategis era Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dan Wagub Fatmawati Rusdi, sekaligus mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam penguatan ekonomi biru nasional. Dengan menghadirkan habitat buatan di laut, pemerintah ingin mendorong pemulihan ekosistem sekaligus meningkatkan hasil tangkapan nelayan secara berkelanjutan.

Kepala DKP Sulsel, M. Ilyas, mengatakan rumah ikan terbukti sangat efektif menarik ikan untuk berkembang biak dan berkumpul. “Apartemen ikan ini mempersingkat waktu nelayan untuk mencari ikan. Dengan titik-titik baru yang produktif, nelayan bisa menghemat BBM, menekan biaya operasional, dan meningkatkan pendapatan,” ujarnya, dalam keterangan yang dikutip, Senin (8/12/2025).

2. Produksi ikan diproyeksikan capai 596 ton per tahun

ilustrasi ikan
ilustrasi ikan (pexels.com/energepic.com)

Setiap modul apartemen ikan diproyeksikan menghasilkan 500–1.000 kg ikan per tahun. Dengan asumsi panen ramah ekosistem sebesar 60 persen, DKP memperkirakan:

  • Produksi bersih per modul: 360 kg/tahun
  • Total produksi 1.657 modul: ±596 ton/tahun
  • Nilai ekonomi: ±Rp20,9 miliar per tahun

Dengan usia pakai 7–15 tahun, total nilai ekonomi program ini diperkirakan mencapai Rp104 miliar dalam 5 tahun dan Rp208 miliar dalam 10 tahun.

3. Nelayan makin terbantu

SAVE_20250908_131129.jpg
Ilustrasi nelayan pesisir (IDN Times/Putra Gema Pamungkas)

Pembangunan apartemen ikan merupakan implementasi Roadmap Ekonomi Biru Sulsel 2025–2045, yang menempatkan peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir dan pemulihan habitat laut sebagai pilar utama. Pada 2026, DKP akan memperkuat pendampingan pemanfaatan dan pemeliharaan rumah ikan dengan menggandeng Pokmaswas, pemerintah kabupaten/kota, dan komunitas lokal.

“Apartemen ikan ini adalah aset bersama. Kita perlu menjaganya secara gotong royong agar manfaatnya dirasakan hingga puluhan tahun ke depan,” kata Ilyas.

Dampaknya kini mulai dirasakan nelayan kecil di sejumlah daerah. Mereka bisa menangkap ikan lebih dekat dari garis pantai dan dengan waktu yang lebih singkat. Salah satu nelayan Bulukumba, Abdul Gaffar, merasakan langsung manfaatnya.

“Dulu kami harus melaut jauh dan lama untuk mencari ikan. Sekarang lebih cepat dapat ikan, dan ongkos BBM berkurang banyak,” katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us

Latest News Sulawesi Selatan

See More

Apartemen Ikan Bantu Nelayan Kecil Sulsel Hasilkan Rp20,9 Miliar per Tahun

08 Des 2025, 10:25 WIBNews