Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wali Kota Makassar Danny Pomanto. IDN Times/Sahrul Ramadan

Makassar, IDN Times - Putra Jusuf Kalla Solihin Kalla melaporkan calon wali kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto ke polisi, terkait dugaan pencemaran nama baik. Pelaporan menyusul viralnya video rekaman suara diduga Danny Pomanto di grup-grup percakapan WhatsApp.

Solihin Kalla melapor ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sulawesi Selatan diwakili pengacaranya, Yusuf Gunco, Sabtu petang (5/12/2020). Solihin mengatakan dia melapor karena rekaman suara Danny Pomanto yang beredar berisi tuduhan serius.

"Kami putra-putri Jusuf Kalla sangat keberatan dengan fitnah keji yang dituduhkan kepada orang tua kami dalam rekaman yang diduga suara Danny Pomanto," kata Solihin Kalla dalam keterangan tertulisnya kepada jurnalis, Sabtu.

Rekaman suara yang beredar memuat pernyataan seseorang yang disebut sebagai Danny Pomanto. Percakapan itu menyebut sejumlah nama tokoh, dari Novel Baswedan, Edhy Prabowo, Anies Baswedan, hingga Jusuf Kalla.

Awalnya orang dalam rekaman menyinggung peristiwa penangkapan KPK terhadap Edhy Prabowo. Dia menyebut penangkapan yang dipimpin Novel itu erat kaitannya dengan JK dan Anies Baswedan.

"Kalau urusannya Edhy Prabowo ini, kalau Novel yang tangkap berarti JK, Anies Baswedan. Maksudnya kontrolnya di JK," kata orang itu.

1. Rekaman suara disebut mencoreng nama baik JK

Jusuf Kalla (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Solihin dalam laporannya ke Polda Sulsel menyertakan rekaman berdurasi 1 menit 58 detik sebagai barang bukti. Dia berharap kepolisian mengusut tuntas kasus ini dengan cepat.

"Kami sangat menyesalkan hal ini karena telah mencoreng harkat, martabat dan kehormatan Pak JK dan keluarga besar kami," katanya.

2. Polisi segera klarifikasi ke pihak-pihak terkait

Editorial Team

Tonton lebih seru di