Makassar, IDN Times - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan masih menahan 18 dari 20 anggota Jemaah Ansharut Daulah (JAD). Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes E Zulpan mengatakan, mereka masih diperiksa oleh Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.
"Statusnya sekarang kan masih terperiksa. Jadi untuk menentukan mereka tersangka atau tidak, kita tunggu waktu penyelidikannya selama 7 hari," kata Zulpan kepada jurnalis saat dihubungi, Senin (11/1/2021).
Dalam operasi penangkapan di Kompleks Perumahan Villa Mutiara, Kecamatan Biringkanaya, Rabu, 6 Januari, Densus 88 Antiteror bersama petugas Polda Sulsel menembak mati dua orang terduga teroris dalam kelompok JAD. Mereka adalah RZ (44) dan AJ (22).
Sementara 18 orang sisanya ditangkap serentak dari sejumlah lokasi berbeda. Selain di Kompleks Perumahan Villa Mutiara, penangkapan juga berlangsung di Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Tallo.
Kemudian, di Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa, serta di Desa Taulo, Kecamatan Alla di Kabupaten Enrekang. Zulpan mengatakan, mereka belum dibawa ke Jakarta karena lokasi kejadiannya berada di wilayah Sulsel. "Nanti kalau sudah diketahui tersangkanya baru dibawa sama Densus 88 ke Mabes," ujar Zulpan.
Penyelidikan lanjutan 18 anggota JAD yang ditangkap kata Zulpan, merujuk dalam aturan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang pemberantasan tindak pidana terorisme. Penyidik sementara menyesuaikan keterangan mereka dengan bukti yang ada. "Jika tidak terbukti ya kita lepas," ungkap Zulpan.
Saat penangkapan, polisi menyita banyak barang bukti. Mulai dari sepeda motor, senjata api, senjata tajam, peralatan kegiatan alam bebas, pakaian, hingga bubuk kimia. "Itu barang bukti yang hampir semua ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP)," ungkapnya.
Lebih lanjut, Zulpan kembali mengimbau agar masyarakat tidak khawatir soal keberadaan jaringan JAD di Sulsel. Dia pun menjamin bahwa jaringan ini tidak akan berkembang di Sulsel. "Masyarakat tenang saja. Polri terus bekerja keras. Kecepatan Polri bergerak untuk terus memberikan rasa aman kepada masyarakat," imbaunya.
Zulpan meminta masyarakat untuk melaporkan setiap aktivitas yang dianggap mencurgikan di wilayah masing-masing. Kata dia, kepolisian setiap saat bersiaga jika menerima informasi dan laporan terkait aksi-aksi berbahaya yang direncanakan. "Jadi jangan khawatir. Langsung laporkan ke kami," imbuhnya.