Epidemiolog Prediksi Kasus COVID di Sulut Meningkat usai Libur Lebaran

Capaian vaksinasi COVID-19 dosis ketiga Sulut masih 14,52%

Manado, IDN Times – Pemerintah pusat memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) luar Jawa-Bali pada 10 Mei-23 Mei 2022. Berdasarkan data asesmen situasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Utara (Sulut), ada 4 daerah yang masih menerapkan PPKM level 3, yaitu Kepulauan Sangihe, Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Bolaang Mongondow (Bolmong), dan Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel).

Meski mudik Hari Raya Idul Fitri 2022 di Sulut tidak seramai di daerah lain, mobilitas masyarakat tetap lebih tinggi dari biasanya. Selama periode lebaran, fasilitas umum seperti Bandara Internasional Sam Ratulangi dan Pelabuhan Manado bisa memobilisasi lebih dari 4.000 orang dalam sehari. Jumlah ini tentu meningkat dua kali lipat dibandingkan hari biasa.

Epidemiolog Sulut, Jonesius Eden Manoppo, mengatakan bahwa langkah perpanjangan PPKM yang diambil pemerintah sudah tepat. “Kemungkinan kenaikan kasus masih ada, negara tetangga seperti Australia sedang mengalami kenaikan kasus signifikan, apalagi kita merupakan gerbang masuk penerbangan luar negeri, hal ini mungkin menjadi pertimbangan pemerintah,” ujar Jones, Rabu (11/5/2022).

1. Kasus COVID-19 di Sulut diperkirakan meningkat

Epidemiolog Prediksi Kasus COVID di Sulut Meningkat usai Libur LebaranCalon penumpang bersiap naik kapal di Pelabuhan Manado, Senin (9/5/2022). IDNTimes/Savi

Usai libur lebaran 2022, Jones menyebut kasus COVID-19 di Sulut kemungkinan akan meningkat dalam 1-2 pekan kedepan. “Meski bukan lonjakan besar, bukan berarti jadi alasan untuk tidak berhati-hati,” sambung Jones.

Selain penegakan protokol kesehatan, Jones menyebut vaksinasi COVID-19 khususnya dosis ketiga masih perlu digenjot. Kepala Seksi Surveilens dan Imunisasi Dinkes Sulut, Merry Pasorong, mengatakan hal yang sama.

Pasalnya, capaian vaksinasi COVID-19 dosis ketiga di Sulut masih 14,52%. Angka ini masih tertinggal jika dilihat dari capaian vaksinasi COVID-19 nasional sebesar 17,99%.

2. Aplikasi PeduliLindungi wajib digunakan

Epidemiolog Prediksi Kasus COVID di Sulut Meningkat usai Libur LebaranIlustrasi aplikasi PeduliLindungi. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Guna mempercepat vaksinasi COVID-19 di Sulut, meminta aplikasi PeduliLindungi tetap dimanfaatkan di setiap layanan publik. “Aplikasi PeduliLindungi tetap wajib digunakan di setiap layanan publik untuk mengecek status vaksinasi dosis lengkap maupun dosis ketiga,” terang Merry.

Dinkes Sulut juga mengimbau instansi pemerintahan mengevaluasi aparatur sipil negara (ASN), tenaga harian lepas (THL), dan karyawan kontrak yang belum mendapatkan vaksin COVID-19 dosis lengkap maupun dosis ketiga.

“Kami juga bekerja sama dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan organisasi-organisasi untuk memobilisasi masyarakat yang belum mendapatkan vaksin COVID-19 dosis 1, 2, dan 3,” tambah Merry.

Baca Juga: Dinkes Sulut dan Manado Belum Sosialisasikan Hepatitis Akut ke Sekolah

3. Mayoritas daerah di Sulut terapkan PPKM level 2

Epidemiolog Prediksi Kasus COVID di Sulut Meningkat usai Libur LebaranAntrean vaksinasi COVID-19 di gerai vaksin Mega Mall Manado, Kamis (14/4/2022). IDNTimes/Savi

Saat ini, kebanyakan daerah di Sulut menerapkan PPKM level 2 seperti Kepulauan Sitaro, Bitung, Minahasa Selatan (Minsel), Minahasa Tenggara (Mitra), Kotamobagu, Kepulauan Talaud, Minahasa, Minahasa Utara, dan Tomohon. Sedangkan Kota Manado, saat ini berada di PPKM level 1.

Level PPKM yang terus menurun, bagi Jones, di satu sisi membuat masyarakat merasa tidak lagi membutuhkan vaksin COVID-19. ”Kalau hanya berharap pada kesadaran, sulit mendapatkan angka partisipatif yang signifikan,” kata Jones.

Hal ini menunjukkan bahwa sosialisasi vaksin COVID-19 dosis ketiga tidak semasif dosis 1 dan 2. Untuk itu, sosialisasi terkait vaksin COVID-19 dosis ketiga juga masih perlu digalakkan.

Baca Juga: Capaian Vaksinasi COVID-19 Dosis Ketiga di Sulut Masih Rendah

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya