Aktivitas Gunung Api Karangetang di Sulawesi Utara Masih Tinggi

Intensitas erupsi efusif berkurang

Manado, IDN Times - Badan Geologi Kementerian ESDM mengevaluasi aktivitas Gunung Api Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara. Evaluasi tersebut termuat dalam Surat Badan Geologi Kementerian ESDM Nomor 265.Lap/GL.03/BGL/2023 tentang Evaluasi Tingkat Aktivitas G. Karangetang Level III (Siaga) hingga 25 Mei 2023 Kab. Siau-Tagulandang-Biaro, Sulawesi Utara.

Surat tersebut dibenarkan oleh Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Karangetang, Yudia Tatipang, Selasa (30/5/2023). “Iya benar. Secara resmi sudah dibagikan ke pemerintah daerah, masyarakat, dan grup WhatsApp Info Gunung Karangetang,” jelas Yudia.

Surat tersebut menerangkan beberapa pengamatan visual dan instrumental serta evaluasi aktivitas sepanjang 18-25 Mei 2023. Badan Geologi juga menyimpulkan potensi ancaman bahaya gunung dengan ketinggian 1.784 tersebut masih tinggi.

1. Erupsi efusif masih terjadi

Aktivitas Gunung Api Karangetang di Sulawesi Utara Masih TinggiLuncuran material dan awan panas terlihat di Gunung Api Karangetang, Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, 30 Maret 2023. IDNTimes/Dok. PGA Karangetang

Hingga saat ini, erupsi efusif Gunung Api Karangetang masih terjadi. Erupsi berupa luncuran lava pijar dari kawah utama (selatan) ke arah barat daya dan selatan sejauh 1.000-1.500 meter. Guguran lava juga terjadi ke barat daya sejauh 1.000 meter menuju Kali Batang, Timbelang, dan Beha.

Kemudian guguran lava juga terjadi ke arah selatan sejauh 1.500 meter menuju Kali Batuawang dan Kahetang, serta ke arah tenggara sejauh 750 meter menuju Kali Keting, Bahembang, dan Beha Timur.

Sedangkan di kawah utara, selama satu minggu tidak teramati guguran lava. Namun di malam hari terlihat bara api di tubuh kawah utara.

2. Sebanyak 1.328 gempa guguran terjadi dalam sepekan

Aktivitas Gunung Api Karangetang di Sulawesi Utara Masih TinggiLuncuran material dan awan panas terlihat di Gunung Api Karangetang, Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, 30 Maret 2023. IDNTimes/Dok. PGA Karangetang

Dalam sepekan, gempa guguran Gunung Karangetang terjadi sebanyak 1.328 kali. Selain gempa guguran, gempa hembusan juga terjadi sebanyak 6 kali, tremor non-harmonik satu kali, gempa hybrid atau fase banyak 9 kali, gempa vulkanik dangkal 4 kali, gempa vulkanik dalam 9 kali, serta sekali gempa terasa, dan 26 gempa tektonik jauh.

Data seismik menunjukkan bahwa aktivitas kegempaan masih tinggi. Dari data visual, aliran lava yang mengarah ke tenggara sudah berkurang sejak 24 Mei 2023. “Erupsi efusif juga masih terus terjadi namun intensitasnya agak berkurang,” terang Yudia.

Sejauh ini, tak terjadi awan panas guguran. Meski begitu, awan panas guguran tetap perlu diwaspadai mengarah ke selatan, yaitu Kali Kahetang dan Kali Batuawang.

Baca Juga: Aktivitas Gunung Api Karangetang di Sulawesi Utara Mulai Menurun

3. Masyarakat diminta waspadai akumulasi material erupsi

Aktivitas Gunung Api Karangetang di Sulawesi Utara Masih TinggiSabo Dam Kola-Kola di Kelurahan Bebali penuh dengan material Gunung Api Karangetang di Sitaro, Sulawesi Utara. IDNTimes/Dok. Lurah Bebali

Hingga saat ini, Gunung Karangetang masih berada di level III atau Siaga. Masyarakat diminta waspada terhadap potensi bahaya seperti akumulasi material erupsi efusif di lembah-lembah yang berpotensi menjadi guguran lava atau awan panas guguran.

Masyarakat yang tinggal di bantaran sungai diminta mewaspadai adanya lahar dingin, terutama jika terjadi hujan di puncak. Masyarakat dan wisatawan juga dilarang mendaki di radius 2,5 km dari kawah utama (selatan) dan kawah utara, serta 3,5 km di sektor barat daya, selatan, dan tenggara.

Baca Juga: Erupsi Gunung Api Karangetang di Sulut, Guguran Lava Terjadi 80 Detik

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya