Gubernur Gorontalo Ingin Tanggung Selisih Harga Minyak

Solusi agar minyak goreng segera terdistribusi ke masyarakat

Makassar, IDN Times - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengusulkan agar pemerintah provinsi menanggung selisih harga minyak goreng yang terlanjur dibeli oleh distributor di daerah.

Rusli menawarkan solusi itu agar minyak goreng segera terdistribusi. Di sisi lain, distributor juga tidak dirugikan oleh sistem rafaksi harga yang diberlakukan Kementerian Perdagangan.

"Harusnya dihitung berapa yang sudah ada di distributor di daerah, belinya kemarin harganya berapa. Itu saja yang disubsidi dan suruh mereka jual dengan harga sekarang," kata Gubernur saat memimpin rapat membahas kelangkaan minyak goreng di Rumah Jabatan Gubernur, Selasa (22/2/2022).

Baca Juga: Viral! Beli Minyak Goreng Tunjukkan Kartu Keluarga dan Bukti Vaksin

1. Kepala daerah tidak bisa berbuat banyak

Gubernur Gorontalo Ingin Tanggung Selisih Harga MinyakGubernur Gorontalo Rusli Habibie. Dok. Pemprov Gorontalo

Dikutip dari laman Pemprov Gorontalo, Rusli menyatakan tidak setuju dengan sistem rafaksi. Proses pembayaran selisih harga dari produsen ke distributor yang berbelit belit dianggap hanya menghambat stok sebelumnya yang berakibat minyak goreng menjadi langka di masyarakat.

Ia menilai tidak jelasnya regulasi dari pusat membuat pemerintah daerah kebingungan. Di satu sisi, gubernur, bupati dan wali kota menjadi sasaran kemarahan warga. Di sisi lain mereka tidak bsia berbuat banyak karena tidak menjadi kewenangan pemerintah daerah.

“Kita mau mensubsidi dengan pasar murah. Anggarannya ada di APBD. Tadi dijelaskan ada distributor yang beli Rp18.500 mau dijual Rp20.000. Selisihnya kita subsidi. Tapi stoknya lagi yang kurang. Nanti warga kabupaten lain protes kenapa hanya di kota yang dilaksanakan pasar murah," ucap Gubernur.

2. Distributor terlanjur beli minyak goreng dengan harga lama

Gubernur Gorontalo Ingin Tanggung Selisih Harga MinyakWarga antre menunggu giliran untuk membeli minyak goreng dalam kemasan kardus saat operasi pasar minyak goreng di Pasar Lama Kota Serang, Banten, Rabu (16/2/2022). (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Selain mengundang unsur Forkopimda, rapat yang dipimpin Rusli Habibie juga dihadiri oleh Emil Fadli, perwakilan Kementrian Perdagangan RI yang ditugaskan memantau minyak goreng di Gorontalo. Hadir juga Kepala Bulog Sub Divre Gorontalo, distributor dan pedagang besar.

Salah satu yang menjadi keluhan distributor adalah mereka sudah terlanjur membeli minyak goreng dengan harga lama yakni Rp18.500. Seperti yang disampaikan Alex Weliangan,Direktur CV Marketindo Gorontalo. Ia memiliki stok sekitar 300 karton minyak goreng Bimoli yang menurutnya tidak mungkin dijual dengan harga sekarang.

“Sekarang barang saya yang digudang itu mau saya jual berapa? Sedangkan dari pihak produsen tidak ada rafraksi harga. Saya usul Pak, barang ini kita keluarkan semua dijual dengan harga normal di Supermarket tertentu yang bisa saya jamin harganya,” sebutnya.

3. Kemendag didesak mempercepat distribusi

Gubernur Gorontalo Ingin Tanggung Selisih Harga MinyakStok minyak goreng (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Tiga kesimpulan pada rapat tersebut yakni, pihak Kementrian Perdagangan diminta untuk mempercepat distribusi minyak goreng dengan HET terbaru. Aparat penegak hukum diminta untuk bisa mengawal dan memantau distribusinya agar tidak terjadi penimbunan.

Berikutnya, stok minyak goreng yang masih ada di distributor diminta untuk segera dijual untuk menjamin ketersediaan barang sambil menunggu distribusi normal kembali.

Baca Juga: Polisi Temukan Minyak Curah di Makassar Dipakai Industri

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya