Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Tips Kurangi Kebiasaan Makan Mi Instan Campur Nasi, Tetap Kenyang!

ilustrasi menyantap mi (pexels.com/Nadin Sh)
Intinya sih...
  • Mi instan dan nasi membuat cepat lapar karena kurang nutrisi
  • Pilih satu sumber karbohidrat, tambahkan sayur dan protein
  • Jangan makan mi instan campur nasi berlebihan, hindari kebiasaan tidak sehat

Rasa gurih pada bumbu mi instan berpadu dengan tekstur mi yang kenyal memang enak. Tak heran kalau mi instan menjadi salah satu makanan favorit banyak orang. Apalagi anak kos yang sering kali mencari makanan praktis. Namun, makan mi instan sebungkus saja bisa terasa gak mengenyangkan.

Maka kamu seperti sebagian orang, sering menyantap mi instan seporsi ditambah nasi sepiring. Kalau sudah begini, kenyangnya terasa maksimal. Namun, makin ke sini dirimu juga tahu bahwa kebiasaan makan seperti ini gak bagus buat kesehatan. Dalam satu waktu makan saja, kamu sudah menghabiskan dua porsi karbohidrat.

Rasanya memang kenyang, tetapi nutrisinya sangat kurang. Bagaimana cara agar dirimu bisa makan dengan lebih sehat? Dapatkah kamu berhenti dari mencampurkan mi instan dengan nasi yang bikin makanmu jauh lebih lahap? Pastinya bisa dong, apalagi jika dirimu tak ingin lingkar perut terus bertambah. Berikut lima caranya.

1. Tegas pilih satu sumber karbohidrat saja, mi atau nasi

ilustrasi semangkuk mi (pexels.com/FOX ^.ᆽ.^= ∫)

Setiap kamu ingin makan, tetapkan pilihan dulu. Sumber karbohidrat di piring atau mangkukmu nanti gak boleh lebih dari satu. Sumber karbohidrat ini bisa bermacam-macam. Ada nasi, roti, kentang, mi, ubi, dan sebagainya. Kalau sudah ada seporsi mi, berarti tidak boleh ada sumber karbohidrat lainnya.

Begitu pula sebaliknya. Jika dirimu memilih nasi, jangan tambahkan seporsi mi. Kebiasaan menyantap seporsi mi instan plus satu centong nasi tentu membuatmu merasa piring atau mangkukmu sekarang sepi sekali. Akan tetapi, ingat bahwa kamu juga gak mungkin cuma makan sepiring nasi putih.

Masih ada lauk dan aneka sayur yang dapat dipilih buat menemani nasi. Mulai pilih pelengkapnya dan lihat. Piring atau mangkuk makanmu penuh juga. Penampilannya menjadi sama dengan bila dirimu hanya makan mi instan ditambah nasi. Namun, sepiring nasi lengkap dengan lauk serta sayur ini jauh lebih bergizi sebab tak cuma terdiri dari karbohidrat.

2. Bikin mi dengan banyak sayuran dan sumber protein

ilustrasi seporsi mi (pexels.com/makafood)

Jika kamu memilih sumber karbohidrat berupa mi instan, pasti seketika ada pikiran takut belum kenyang. Mi instan sebungkus yang sudah dimasak dan ditaruh di wadah terlihat sedikit sekali. Dalam beberapa suapan saja telah habis. Padahal, kegiatanmu masih banyak dan cukup menguras energi.

Ini sebabnya, ketika dirimu menikmati mi instan jangan polos saja. Tambahkan berbagai sayuran serta sumber protein hewani agar lebih bergizi dan mencegahmu lekas lapar kembali. Banyak sayuran bisa dimasukkan ke olahan mi kuah atau goreng. Seperti sawi putih dan hijau, kubis, atau kangkung.

Jangan lupa tambahkan irisan tomat dan timun agar makin segar. Lalu sumber protein hewani seperti telur atau irisan daging ayam. Dijamin makan mi instan satu pun sudah kenyang sampai tiba jam makan berikutnya. Tambahan sayur dan protein juga bisa mengurangi rasa begah setelah kamu makan mi.

Ingat-ingat untuk memperlakukan mi sama seperti nasi. Makan nasi putih saja akan terasa tidak enak. Maka setiap kamu menyantap mi instan atau mi apa pun juga wajib dilengkapi sayur dan sumber protein. Bila stok sayur di kulkas habis, beli dulu atau sekalian saja membungkus nasi rames di warung.

3. Masih bisa jadikan mi sebagai lauk, tapi satu sendok saja

ilustrasi mengambil mi (pexels.com/Angela Roma)

Bila satu porsi mi instan ditambah satu porsi nasi, karbohidratnya memang menjadi banyak sekali. Ini menyebabkan terjadinya lonjakan gula darah serta memperbesar kemungkinan terjadinya obesitas. Namun, mi bukannya sama sekali gak boleh ditambahkan ke nasi. Terlebih untukmu yang amat menyukainya.

Kamu dapat menerapkan cara makan ala warteg. Di warteg biasanya ada beberapa menu pendamping nasi yang juga karbohidrat, seperti mi goreng dan sambal goreng kentang. Dirimu boleh saja mengambil mi untuk teman makan nasi. Namun, cukup satu sendok.

Selebihnya ambil sayuran dan lauk lain. Dengan begini, kamu masih dapat merasakan nasi serta mi berpadu. Akan tetapi, porsinya tak berlebihan seperti apabila sebungkus mi instan dicampur nasi. Apalagi mokbang makan nasi dan mi instan yang sangat tidak disarankan.

Ambil sesendok mi instan untuk teman makan nasi sekadar buat menambah rasa. Juga daripada nanti 1 atau 2 jam setelah makan nasi, dirimu bikin mi instan saking menginginkannya. Agar sisa mi instan yang dibuat tidak mubazir, ini cuma dibikin ketika ada beberapa orang di rumah. Sehingga satu porsi mi instan bisa buat bareng-bareng.

4. Makan bersama orang yang gak ragu menegurmu

ilustrasi makan bersama (pexels.com/Mikhail Nilov)

Makan sendirian kerap membuatmu lebih gak peduli soal sehat atau tidaknya menu yang dipilih. Pikirmu, toh hanya kamu yang tahu. Makan mi instan campur nasi hampir setiap hari pun gak masalah. Di depan orang-orang, kamu masih bisa melakukan pencitraan seakan-akan selalu bergaya hidup sehat.

Termasuk dengan bilang dirimu gak pernah makan mi instan ditambah nasi. Jangan beri kesempatan diri sendiri untuk kembali melakukannya. Sering-sering saja bersantap bersama orang yang tanpa ragu bakal menegurmu kalau piringmu sampai penuh oleh nasi dan mi. Dulu teman begini yang paling dihindari olehmu.

Kamu tak mau dikritik olehnya saat sedang enak-enaknya makan. Akan tetapi, sekarang dirimu membutuhkannya demi menghentikan kebiasaan makan yang kurang baik. Sikap ceplas-ceplosnya yang bisa bikin kamu malu akan menjadi motivasi ekstra untukmu makan dengan penuh kesadaran.

Artinya, dirimu gak lagi cuma sekadar mencari rasa enak dan kenyang, melainkan lebih memikirkan keseimbangan nutrisinya. Berawal dari kamu lebih bijak dalam memilih menu untuk menghindari tegurannya, lama-lama terbentuk kebiasaan baru. Yaitu, makan lebih sehat baik saat bareng teman maupun sendirian.

5. Ingat, makan mi instan tambah nasi malah cepat lapar lagi

ilustrasi menyantap mi (pexels.com/Nadin Sh)

Coba rasakan perbedaan ketika kamu makan seporsi nasi dengan tumis sayuran dan lauk seperti telur, ayam, atau tempe vs mi instan plus nasi. Meski saat bersantap rasanya lebih memuaskan mi instan campur nasi, beberapa jam kemudian pasti lapar lagi. Rasa kenyangnya cuma sebentar.

Sebelum tiba jam makan berikutnya, dirimu telah mencari-cari aneka kudapan buat pengganjal perut. Sementara menu pertama memberimu rasa kenyang yang tidak berlebihan selepas makan. Namun, juga gak bikin kamu cepat kembali lapar. Ini disebabkan oleh nutrisinya yang seimbang.

Adanya serat serta protein yang cukup mempertahankan rasa kenyang lebih lama. Maka bila kamu ingin irit biaya makan termasuk camilan dan tetap sehat, solusinya bukan sering menyantap mi instan dengan nasi. Namun justru makan karbohidrat secukupnya saja lalu tambahkan sumber lemak yang sehat, protein, vitamin, dan mineral. 

Perpaduan mi instan dan nasi kerap dipandang mengenyangkan, praktis, serta terjangkau. Ubah mindset ini sebab menyantap menu bergizi seimbang tidak harus mahal dan ribet. Kenyang juga banyak dipengaruhi oleh pikiran. Katakan cukup dalam pikiranmu untuk seporsi menu sehat dan bukan hanya mengandalkan sinyal kenyang yang dikirimkan perut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us