Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Retrophile, Merasakan Bahagia saat Melihat Benda Klasik

Menulis di meja tua.
Ilustrasi Retrophile, Merasa Bahagia saat Melihat Benda-benda Klasik. (pexels.com/cottonbro studio)

Ada sebagian orang yang menemukan rasa nyaman, hangat, bahkan bahagia ketika melihat benda-benda klasik atau kuno. Mereka menikmati aroma nostalgia, detail estetika masa lalu, serta makna historis yang melekat pada setiap objek. Ketertarikan ini dikenal dengan istilah retrophile, yaitu seseorang yang menyukai hal-hal berbau retro, vintage, atau klasik. Bagi retrophile, benda-benda lama bukan sekadar barang, tetapi pintu menuju kenangan, nilai, dan cerita yang tak tergantikan.

Fenomena ini tidak hanya soal hobi mengoleksi barang antik, tetapi juga mencerminkan kebutuhan emosional yang lebih dalam. Benda-benda klasik memberikan rasa stabilitas, kehangatan, dan keterhubungan dengan masa lalu, terutama di dunia modern yang bergerak begitu cepat.

Berikut penulis mengajak kamu memahami apa itu retrophile, mengapa kecenderungan ini muncul, dan bagaimana hal tersebut membawa pengalaman emosional yang positif.

1. Apa itu retrophile?

Ilustrasi hal yang diam-diam mampu meningkatkan kreativitas kamu. (pexels.com/Vlada Karpovich)
Ilustrasi hal yang diam-diam mampu meningkatkan kreativitas kamu. (pexels.com/Vlada Karpovich)

Retrophile adalah seseorang yang merasa tertarik dan bahagia ketika melihat, menyentuh, atau berinteraksi dengan benda-benda klasik, vintage, atau antik. Hal ini dapat mencakup banyak bentuk: dari piringan hitam, kamera jadul, mobil tua, hingga dekorasi rumah yang bernuansa masa lalu. Ketertarikan ini biasanya muncul dari rasa nostalgia, entah terhadap masa kecil, keluarga, atau era tertentu yang dianggap indah atau bermakna.

Menjadi retrophile bukan hanya soal estetika, tetapi juga nilai emosional. Banyak retrophile merasakan bahwa benda-benda lama memiliki jiwa dan cerita yang tidak ditemukan pada benda modern. Detail craftsmanship, keunikan desain, dan energi historis memberi mereka sensasi hangat yang sulit dijelaskan. Inilah yang membuat benda klasik terasa seperti sahabat lama yang kembali menyapa.

2. Mengapa benda-benda klasik begitu memikat?

Menulis di meja tua.
Ilustrasi Retrophile, Merasa Bahagia saat Melihat Benda-benda Klasik. (pexels.com/cottonbro studio)

Salah satu alasan utama adalah nostalgia. Benda-benda retro sering memicu memori positif yang membuat seseorang merasa aman dan nyaman. Ingatan tentang rumah masa kecil, permainan lama, atau suasana keluarga dapat muncul saat melihat barang-barang tersebut. Keindahan masa lalu ini membentuk koneksi emosional yang kuat.

Selain nostalgia, benda klasik memberikan rasa stabilitas. Di tengah perubahan teknologi yang sangat cepat, retrophile merasa tenang melihat sesuatu yang tetap, tidak berubah, dan bertahan dari waktu. Benda klasik menghadirkan pelananya sendiri: ritme yang lebih lambat, proses yang lebih manual, dan kualitas yang lebih natural. Banyak orang menganggapnya sebagai pengingat bahwa hidup tidak perlu selalu tergesa-gesa.

3. Manfaat emosional menjadi retrophile

Seorang wanita sendirian sedang menikmati waktu luang.
Ilustrasi Cara Mengatasi Kesepian Berdasarkan Psikologi Interpersonal. (pexels.com/Bethany Ferr)

Retrophile sering merasakan kedamaian batin ketika berada di sekitar benda-benda klasik. Suasana retro bisa menjadi terapi alami yang meredakan stres dan membantu mereka merasa terhubung kembali dengan diri sendiri. Mengoleksi atau merawat benda klasik juga memberikan rasa pencapaian, karena setiap barang memiliki sejarah dan nilai sentimental.

Selain itu, retrophile sering lebih mindful. Mereka menikmati proses, seperti memutar piringan hitam, membersihkan radio tua, atau mengatur dekorasi vintage. Aktivitas ini membawa mereka untuk hadir penuh pada momen, tanpa distraksi digital. Hal ini membantu menurunkan kecemasan dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

4. Retrophile sebagai bagian dari identitas diri

Seorang wanita sedang menempelkan kertas di mading.
Ilustrasi Quotes Self-Respect untuk Menghormati Prinsip Diri Sendiri. (pexels.com/Mikhail Nilov)

Bagi banyak retrophile, ketertarikan ini akhirnya menjadi bagian dari jati diri. Cara mereka mendekorasi kamar, memilih pakaian, atau menentukan hobi sering dipengaruhi oleh kecintaan pada benda-benda klasik. Identitas ini tidak hanya menunjukkan selera, tetapi juga cara mereka memandang kehidupan: lebih tenang, dalam, dan penuh makna.

Identitas sebagai retrophile juga sering mencerminkan kepekaan terhadap seni dan sejarah. Mereka bukan hanya mengagumi bentuk fisik benda-benda lama, tetapi juga menghormati cerita dan konteks budaya di baliknya. Hal ini membuat mereka lebih reflektif dan menghargai perjalanan waktu.

Demikian ulasan tentang retrophile, mengapa kecenderungan ini muncul, dan bagaimana hal tersebut membawa pengalaman emosional yang positif.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us

Latest Life Sulawesi Selatan

See More

Mengenal Retrophile, Merasakan Bahagia saat Melihat Benda Klasik

22 Nov 2025, 08:36 WIBLife