2. Sejarah singkat kasuami

Makanan Khas Kasuami (borneochannel.com/Syahfira Mulya)

Kasuami dikenal sebagai hidangan leluhur suku Wakatobi yang sampai di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Kasuami diperkirakan menjadi makanan sehari-hari nelayan dan petani, karena beras tidak bisa ditanam di daerah tersebut. Di wilayah ini, singkong sebagai bahan utama pembuatan Kasuami tumbuh subur.

Karena kasuami tidak mudah basi, para pelaut menjadikannya sajian dan makanan yang istimewa. Kasuami dapat digunakan hingga 14-20 hari, namun jika parutan singkong yang digunakan belum dikukus, dapat disimpan hingga 30 hari. Berkat keawetannya, para pelaut Buton bisa membawa makanan ini hingga ke Singapura, pesisir Malaysia, bahkan Filipina.

Menurut warga setempat, kasuami melambangkan persaudaraan dan kedekatan. Oleh karena itu, kasuami biasanya disajikan pada acara-acara besar seperti pesta atau untuk menyambut kerabat yang pulang kampung. Sampai saat ini kasuami masih menjadi makanan pokok dan biasa disajikan begitu saja.

Kasuami dikonsumsi karena beras tidak bisa ditanam sebagai makanan pokok di tempat tinggal mereka, sehingga singkong menjadi makanan pokok sehari-hari masyarakat setempat. Satu buah singkong biasanya dibuat seukuran dengan 500-700 gram tepung terigu, diameter dan tinggi singkong kurang lebih 10 cm. Satu atau dua singkong biasanya dikonsumsi sekali makan.

3. Cara pembuatan kasuami

Ilustrasi Pembuatan Kasuami (sultralight.net/Sultra Light)

Jika kamu tertarik untuk mencoba membuatnya sendiri di rumah, berikut resep dan petunjuk membuat Kasuami.

Bahan-bahan:

singkong (ubi kayu)

Cara membuat:

1. Kupas kulit singkong lalu cuci bersih dan parut atau giling dengan parutan.
2. Bungkus hasil gilingan dengan kain atau kantong bersih agar hasil parutan tetap higienis.
3. Tekan untuk mengurangi dan menghilangkan kandungan air dalam singkong.
4. Biarkan selama 1-3 jam hingga air benar-benar kering.
5. Hancurkan ampas singkong dengan tangan dengan cara diremas-remas.
6. Saring ampas singkong dengan saringan anyaman bambu berukuran sekitar 0,3 cm. Hal ini untuk mempercepat proses pemasakan singkong.
7. Tempatkan dalam kukusan berbentuk kerucut yang terbuat dari anyaman daun kelapa.
8. Kemudian masukkan ke dalam kukusan untuk dikukus.Tunggu hingga ampas singkong menyatu
9. Tusuk dengan menggunakan tusuk sate, jika hasil kukusan sudah mengental, menandakan singkong sudah matang dan Kasuami siap disajikan.

Jika kamu berkunjung ke Sulawesi Tenggara, rasanya kurang lengkap jika tidak mencicipi makanan tradisional yang satu ini. Sangat cocok dipadukan dengan aneka makanan seperti ayam parende, ikan parende, palumara, dan lauk pauk lezat khas Sulawesi Tenggara lainnya. Tertarik untuk mencoba?

Baca Juga: 6 Kuliner Khas Sulawesi Tenggara yang Pantang Dilewatkan