TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kalah Tipis di AFC Cup, Pelatih PSM Sebut Timnya Sering Buang Peluang

Juku Eja wajib menang minimal 2-0 di leg kedua

Instagram.com/psm_makassar

Makassar, IDN Times - Langkah PSM di leg pertama babak semi final Zona Asia Tenggara AFC Cup 2019 ternyata tak berjalan mulus. Melawat ke kandang Becamex Binh Duong, Stadion Go Dau pada Rabu (19/6) sore waktu setempat, satu-satunya wakil Indonesia tersisa itu ditekuk dengan skor tipis 1-0. Hasil minor diraih kendati sang tuan rumah bermain hanya dengan sepuluh orang.

Kompak turunkan skuad utama, kedua kesebelasan langsung peragakan permainan ofensif. Silih berganti serangan dikirim, namun belum buahkan hasil. Timpang sejak awal babak kedua pasca kartu merah Nguyen Trung Tin, Binh Duong justru memecah kebuntuan tepat sepuluh menit sebelum waktu normal rampung. Sundulan pemain pengganti Nguyen Tien Linh sukses perdayai kiper Rivky Mokodompit.

Baca Juga: AFC Cup: Hanya Dengan 10 Pemain, Becamex Binh Duong Tekuk PSM Makassar

1. Darije Kalezic menyoroti kinerja sektor penyerangan yang kurang maksimal

the-afc.com

Berbicara setelah waktu normal rampung, juru taktik PSM, yakni Darije Kalezic menyebut jika Wiljan Pluim cs sudah tampil maksimal sepanjang 90 menit, sesuai dengan tekad dan strategi yang sudah disiapkan jauh-jauh hari. Sorotan agaknya tertuju pada sektor penyerangan yang bekerja tak sesuai ekspektasi.

"Kami sering membuang kesempatan, semua serangan yang dikirim tidak kunjung sampai ke target. Padahal kami berkomitmen untuk mendominasi leg pertama dengan melakukan persiapan jauh sebelum berangkat ke Vietnam," paparnya.

Menengok statistik, PSM memang unggul tipis untuk urusan aliran bola. Posession ball mencapai 50,4 persen berbanding 49,6 persen. Ada juga jumlah operan sukses, yakni 256 berbanding 249.

Namun Juku Eja kalah agresif. Total hanya 10 peluang dibukukan, tanpa satupun shot on target. Adapun Binh Duong sanggup mengancam sebanyak 14 kali, dua diantaranya adalah peluang tepat sasaran.

2. Kecolongan gol di menit-menit akhir turut disesali

the-afc.com

Unggul jumlah pemain pun rupanya bukan jaminan PSM langsung unggul. Para penggawa berbaju biru masih solid dan tenang dalam tekanan bertubi-tubi ditambah kondisi sudah berat sebelah. Rapatnya tembok belakang kawalan Ali Rabo beserta kolega membuat serangan berakhir nihil. Masuknya M Rahmat, Ferdinand Sinaga dan Eero Markkanen tak berujung pada pecahnya kebuntuan bagi Pasukan Ramang, malah sebaliknya.

"Kami unggul satu orang di lapangan, dan Binh Duong sama sekali tak terlihat berbahaya atau diperkirakan bakal menjebol gawang kami. Jadi kami mengambil lebih banyak inisiatif (penyerangan) dan lebih dominan sepanjang babak kedua. Tapi di situlah tercipta satu momen buruk untuk kami yang berujung kebobolan gol," komentar pelatih 49 tahun tersebut menyoal jalannya babak kedua.

Baca Juga: Profil Becamex Binh Duong, Calon Lawan PSM di Babak Gugur AFC Cup 2019

Berita Terkini Lainnya