Ribuan Siswa SD dan SMP di Makassar Sulit Mengakses Belajar Daring

Rata-rata tidak punya perangkat untuk belajar virtual

Makassar, IDN Times - Ribuan pelajar tingkat SD hingga SMP Negeri di Kota Makassar, kesulitan mengakses pelajaran yang dilakukan secara virtual. Kondisi itu diungkapkan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Amelia Malik.

Amelia mengatakan, menurut data ada sekitar empat ribu siswa SD yang mengalami kesulitan mengakses sistem belajar virtual. Sedangkan di tingkat SMP jumlahnya sekitar tiga ribu.

"Rata-rata itu, tidak memiliki perangkat," kata Amelia kepada IDN Times, Jumat (7/8/2020).

Sebelumnya diberitakan, seorang siswa SMP Negeri 27 Makassar nekad mendatangi sekolahnya untuk menumpang belajar. Orang tuanya siswa bernama Rusli itu tidak punya smartphone. Pihak sekolah kemudian memfasilitasi dengan mengizinkannya memakai sarana komputer dan internet.

Baca Juga: Susul Rusli, 2 Siswa SMP Ikut Numpang Belajar Online di Sekolah

1. Rata-rata yang kesulitan berasal keluarga kurang mampu

Ribuan Siswa SD dan SMP di Makassar Sulit Mengakses Belajar DaringSiswa SMP di Makassar datang ke sekolah agar bisa belajar online. IDN Times/Istimewa

Amelia menyebut siswa SD yang kesulitan tersebar di 314 sekolah se-Makassar. Sedangkan siswa tingkat SMP berasal dari sekitar 300 sekolah.

Menurut Amelia, pelajar yang kesulitan mengakses belajar daring rata-rata dari latar belakang keluarga yang kurang berkecukupan. Selain tidak memiliki perangkat handphone, sebagian juga kesulitan  mendapatkan kartu kuota internet murah, yang sesuai dengan kondisi ekonomi keluarganya.

Disdik Makassar masih terus memperbarui datanya. Sebab dikhawatirkan masih ada siswa yang kesulitan namun tidak masuk dalam data, terutama di tahun ajaran 2020/2021.

2. Dinas upayakan kartu murah khusus siswa

Ribuan Siswa SD dan SMP di Makassar Sulit Mengakses Belajar DaringIlustrasi. Seorang ibu memberikan bimbingan belajar online anaknya selama pandemik COVID-19 (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Amelia menyebut pihaknya terus berupaya agar semua siswa bisa mengakses sistem belajar daring. Salah satunya dengan menggandeng pihak perusahaan penyedia layanan jasa komunikasi. Dari kerja sama itu diharapkan bisa tersedia kartu atau kuota internet murah untuk para siswa.

"Ini kita lagi menunggu MoU-nya dengan pemerintah dengan pihak perusahaan. Ini semacam subsidi silang. Karena dalam keadaan pandemik begini semua orang menggunakan (internet) apalagi dalam dunia pendidikan diharapkan dapat membantu," ujar Amelia.

Menurut Amelia, langkah itu merupakan cara sederhana untuk memudahkan peserta didik kurang mampu agar dapat belajar secara online. Penyediaan kartu khusus kuota siswa sementara dirampungkan persiapannya.

"Paling tidak anak yang kurang mampu diberikan subsidi untuk kuota," katanya.

3. Telkomsel sediakan paket internet murah untuk belajar online

Ribuan Siswa SD dan SMP di Makassar Sulit Mengakses Belajar DaringRusli siswa SMP 27 Kota Makassar saat belajar menggunkan fasilitas sekolah. IDN Times/Istimewa

Sebelumnya Account Manager Manager Telkomsel Makassar, Sony Widjaya mengatakan, pihaknya ikut berpartisipasi untuk mengatasi masalah kesulitan belajar. Misalnya dengan menyediakan fasilitas berupa kuota internet murah.

Telkomsel menyediakan paket internet 1 GB seharga Rp4 ribu. Paket itu seharga Rp15 ribu untuk umum.

"Jadi kami akan berikan kartu ke peseta didik yang dataya berasal dari Dinas Pendidikan Makassar. Meski murah, peserta didik tidak bisa mengakses sesukanya. Kita sudah kunci, mereka hanya bisa akses berkaitan dengan dunia pendidikan," kata Sonny.

Baca Juga: Rudy Sebut Makassar Lebih Dulu Terapkan Inpres Nomor 6 Tahun 2020

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya