Suasana Pemilihan RT/RW Serentak di Makassar, Meriah Ibarat Pemilu

Makassar, IDN Times - Pemilihan ketua RT/RW serentak di Kota Makassar pada Rabu (3/12/2025) berlangsung serupa hajatan demokrasi pada umumnya. Namun nuansanya jauh lebih cair. Hampir tidak ada baliho raksasa, panggung orasi, atau iring-iringan relawan berseragam.
Di Tempat Pemungutan Suara (TPS) ORW 5, Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakkukang, warga datang mencoblos sejak TPS dibuka pukul 08.00 WITA. Seperti Pemilu, warga masuk ke bilik suara untuk mencoblos. Kemudian, surat suara dimasukkan ke dalam kotak suara.
Bilik suara dan kotak suara dihiasi ornamen dengan warna-warna metalik yang mencolok. Di sisi lain, terlihat spanduk yang menunjukkan giat tersebut dan bertuliskan 'Pesta Demokrasi'.
Para petugas dan panitia pun memakai pakaian adat khas Sulawesi Selatan. Laki-laki mengenakan penutup kepala yakni passapu berwarna merah sedangkan perempuan mengenakan baju bodo berwarna hijau neon.
1. TPS dihias dengan sisa ornamen 17 Agustusan

Panitia juga menghiasi TPS ini dengan nuansa merah putih yang menonjol, namun tak megah. Tampak beberapa balon berwarna merah dan putih tergantung di plafon.
Ornamen-ornamen itu bukan hasil belanja panitia, melainkan sisa dekorasi perayaan 17 Agustus lalu. Balon-balon merah dan putih itu kembali dipasang seolah hendak menciptakan suasana pesta rakyat.
Ketua TPS OTW 5, Darmiati, menyebut langkah itu tidak lahir dari kebutuhan menghemat anggaran. Upaya itu dipilih warga sebagai cara membangun solidaritas melalui kerja bersama.
"Kebetulan ada sisa Agustusan, itu digunakan. Tidak mengeluarkan uang. Daripada kita beli lagi, jadi dipergunakan yang ada saja," katanya.
2. Antusiasme warga terlihat sejak pagi

TPS ini melibatkan 98 pemilih dengan 7 kandidat yang bersaing untuk kursi ketua RT. Lingkungan tersebut terdiri atas 6 RT, namun hanya 3 yang mengikuti pemilihan karena sebagian diwakili calon tunggal, sementara posisi ketua RW diperebutkan 2 kandidat.
RT/RW yang tidak memiliki pendaftar tidak menyelenggarakan pemilihan maupun pemungutan suara. Berdasarkan aturan yang berlaku, jika suatu wilayah tanpa calon, maka Pjs berpotensi langsung diusulkan untuk ditetapkan sebagai definitif.
Pemilihan RT/RW di Makassar mengadopsi model pemilu dan mengacu pada Peraturan Wali Kota Makassar Nomor 19 Tahun 2025 tentang tata cara pemilihannya. Namun, terdapat perbedaan mekanisme antara pemilihan ketua RT dan ketua RW.
Ketua RT dipilih langsung oleh kepala keluarga sebagai pemilik hak suara berdasarkan kartu keluarga. Sementara itu, ketua RW nantinya dipilih oleh para ketua RT di wilayah masing-masing.
Sejak pagi, aktivitas warga ke TPS tampak stabil. Saat proses pencoblosan menuju paruh waktu, tercatat sekitar 70 orang sudah hadir menggunakan hak suara.
Darmiati menyebut antusiasme warga sudah tampak sejak sehari sebelum pemilihan. Warga setempat bergotong royong menyiapkan TPS bersama.
Tidak hanya panitia yang turun tangan, para pejabat sementara RT/RW turut dilibatkan dalam persiapan. Mereka membantu pemasangan ornamen hingga menata logistik pemilihan di lokasi.
"Alhamdulillah, kami bersama Pjs ramai-ramai bekerja. Seharian kemarin dikerjakan," katanya.
3. Gotong royong tetap jadi modal utama

Meskipun sebagian ornamen berasal dari barang sisa perayaan Agustusan, panitia menolak anggapan bahwa ini sekadar strategi penghematan. Bagi mereka, konsep gotong royong jauh lebih penting.
"Tidak. Partisipasi semua Pjs kita gabung sama panitia," kata Darmiati ketika ditanya soal efisiensi anggaran.
Seluruh elemen kerja dibagi secara kolektif untuk mendorong keterlibatan warga, bukan membagi beban biaya.
Proses persiapan pun digarap tanpa mempekerjakan pihak luar. Panitia memilih gaya kerja mandiri.
"Kita semua yang mendekor. Pjs RT/RW sama panitia," jelas Darmiati.
4. Harapan warga untuk calon ketua RT/RW

Jika pemilu, pilpres atau pilkada identik dengan kampanye terbuka dan hiruk-pikuk perebutan dukungan, maka pemilihan RT/RW ini justru terkesan lebih kalem. Meski sempat ada riak-riak dalam prosesnya, namun tidak seheboh pemilihan dengan skala yang lebih besar.
Di tengah gelaran ini, warga berharap sosok terpilih kelak menjadi pemimpin yang peka terhadap persoalan sehari-hari warga. Darmiati menyuarakan harapan sederhana mewakili warga sekitar.
"Mudah-mudahan bisa bekerja dengan amanah, baik, sesuai kebutuhan warga," ucapnya.



















