Kapal Pesiar Coral Adventure Tukar Kru dan Penumpang di Makassar

KKP memastikan mereka bebas dari penularan virus corona

Makassar, IDN Times - Pihak Otoritas Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar mengizinkan Kapal MV Coral Adventure Voy 002 berlabuh, Kamis (12/3) pagi. Kapal pesiar berbendera Australia itu sempat ditahan oleh petugas karantina Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Makassar untuk mencegah penularan virus corona.

Seluruh kru dan penumpang kapal diperiksa kesehatannya di zona karantina, sejauh dua mil dari kawasan pelabuhan Makassar. Setelah diperiksa, 35 orang kru dan 47 orang penumpang dinyatakan bebas dari virus bernama COVID-19.

"Semua yang turun ini sudah dilakulan pemeriksaan oleh rekan kami dari karantina KKP. Itu semua menandakan tidak ada masalah dan semua di bawah 38 derajat celcius suhu tubuhnya," kata Kepala Otoritas Pelabuhan Makassar, Rahmatullah sesaat setelah kapal bersandar, Kamis (12/3).

Baca Juga: Bebas Corona, Kapal Pesiar Australia Bersandar di Makassar 

1. Kru kapal dirotasi, penumpang berganti

Kapal Pesiar Coral Adventure Tukar Kru dan Penumpang di MakassarKapal Coral Adventure bersandar di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar. IDN Times/Sahrul Ramadan

Rahmatullah mengatakan, Kapal pesiar MV Coral Adventure bersandar di dermaga pelabuhan sekitar pukul 08.30 Wita pagi tadi. Hanya saja, seluruh penumpang dan kru kapal saat itu belum langsung diizinkan turun. Mereka, baru turun dari kapal sekitar pukul 09.30 Wita.

Kapal ini hanya mendapat izin berlabuh selama empat jam. Siang ini, mereka bakal beranjak dari pelabuhan untuk melanjutkan pelayaran kembali ke negara asal, Australia. Namun sebelum meninggalkan, ada sejumlah kru kapal yang bakal berganti.

"Sebagian saja kru yang turun, karena ada pergantian. Ada 17 kru termasuk nakhodanya," Rahmatullah menerangkan.

Sebagian kru diterbangkan ke Australia bersama 47 penumpang, yang rencananya pulang hari ini lewat jalur udara di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Sebaliknya, ada 72 penumpang baru yang naik di Makassar untuk menempuh perjalanan laut kembali ke negara asal.

Puluhan penumpang yang naik, kata Rahmatullah, merupakan turis asal Australia yang sebelumnya telah berada di kawasan Makassar serta berbagai daerah di Sulsel. Kapal kembali ke Australia melalui rute awal kedatangan mereka.

2. Ini lokasi yang bakal dikunjungi turis di Makassar

Kapal Pesiar Coral Adventure Tukar Kru dan Penumpang di Makassarinstagram.com/kitaina.id

Kapal diketahui mendapatkan izin hanya empat jam lamanya berlabuh di pelabuhan. Informasi yang dihimpun dari Pemerintah Kota Makassar, para turis bakal mengunjungi sejumlah lokasi wisata.

Penjabat Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb mengatakan, lokasi yang bakal dikunjungi adalah Benteng Rotterdam Makassar. Ini dipilih karena jarak antara pelabuhan dan lokasi wisata itu tidak begitu jauh.

"Mereka akan ke Fort Rotterdam untuk foto-foto, selanjutnya makan siang di salah satu hotel di daerah Pantai Losari. Dan kemudian ke airport Sultan Hasanuddin untuk melanjutkan perjalanan dengan pesawat terbang ke negaranya," kata Iqbal.

3. Hasil pemeriksaan kesehatan telah dilaporkan ke Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah

Kapal Pesiar Coral Adventure Tukar Kru dan Penumpang di MakassarTim KKP melaksanakan pemeriksaan/observasi terhadap penumpang maupun kru kapal Coral Adventure, Rabu (11/3). IDN Times/Dokumentasi KKP Makassar

Iqbal sebelumnya telah melaporkan hasil pemeriksaan kesehatan kru dan penumpang kapal pesiar ke Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. Laporan ditujukan sebelum otoritas pelabuhan memberikan izin berlabuh di dermaga.

"Sebenarnya kapal ini sudah cukup lama keliling di beberapa tempat di Indonesia pada tanggal 27 Februari lalu juga sudah mendapat pemeriksaan serupa di Kota Kupang. Artinya masa inkubasi sudah di lewati dan hasinya semua negatif, tidak ada suspect," ujar Iqbal.

Penumpang dan kru juga sudah mengantongi kartu Kewaspadaan Kesehatan atau Health Alert Card (HAC) untuk membuktikan kondisi kesehatan mereka baik-baik saja.

Kepala Bagian Tata Usaha KKP Kelas I Makassar Nirwan mengatakan, timnya telah melakukan pemeriksaan terhadap seluruh penumpang, termasuk juga kondisi kebersihan kapal. Tim terdiri dari tiga orang dokter, termasuk perawat dan pengawas untuk melakukan pemeriksaan sesuai protokol yang berlaku.

Hasil pemeriksaan, tidak ditemukan gejala serupa orang sakit. Baik seperti batuk hingga sesak. Kondisi suhu tubuh seluruh penumpang dan kru kapal disebutkan berada di bawah 38 derajat. "Tidak ditemukan faktor risiko lingkungan, sehingga kapal diberikan izin karantina atau COP," dia menerangkan.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya