Cegah Corona, 31 Napi Rutan Makassar Dikeluarkan untuk Asimilasi Rumah

Mereka tetap dipantau selama masa pandemi COVID-19

Makassar, IDN Times - Puluhan orang narapidana di Rumah Tahanan Kelas 1 Makassar, akhirnya bernapas lega setelah resmi dikeluarkan. Mereka dikeluarkan dalam rangka asimilasi setelah rutan mengafirmasi persyaratan mereka.

Kepala Rutan Kelas I Makassar Sulistyadi menyebut, napi yang mendapat jatah keluar sebanyak 31 orang. "Warga binaan yang dikeluarkan hari ini untuk menjalani asimilasi rumah sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran Covid-19," kata Sulistyadi dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Rabu (1/4).

1. Puluhan napi yang dibebaskan tetap akan dipantau selama masa pandemi COVID-19 masih terjadi

Cegah Corona, 31 Napi Rutan Makassar Dikeluarkan untuk Asimilasi RumahKepala Rutan Kelas 1 Makassar Sulistyadi. IDN Times / Rutan Makassar

Puluhan napi yang dibebaskan hari ini, kata Sulistyadi, diwajibkan agar tetap di rumah saja. Membatasi interaksi dengan orang lain, hingga melakukan kegiatan yang positif selama di rumah.

"Saya minta dapat melaksanakan amanah ini dengan tetap di rumah, berkelakuan baik, tidak melakukan tindak kejahatan dan mengikuti instruksi pemerintah setempat sekaitan dengan wabah virus Corona ini," ujar Sulistyadi.

Sulistyadi menerangkan, selama proses asimilasi rumah ini, warga binaan tersebut akan dibimbing dan diawasi langsung oleh petugas Balai Pemasyarakatan (Bapas).

"Jadi selama menjalani asimilasi rumah, proses integrasinya tetap berjalan dan setelah surat keputusan (SK) terbit nanti akan dipanggil menghadap ke rutan untuk dinyatakan bebas bersyarat," imbuhnya.

2. Asimilasi merupakan tindak lanjut Permen dan SK Kemenkumham

Cegah Corona, 31 Napi Rutan Makassar Dikeluarkan untuk Asimilasi RumahMenteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Sulistyadi menegaskan, bahwa pengeluaran napi ini tidak dipungut biaya. Pengeluaran warga binaan ini, katanya, merupakan upaya penyelamatan warga binaan pemasyarakatan dari penyebaran virus corona.

Hal itu disebutkan Sulistyadi tertuang dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 10 Tahun 2020 tentang Syarat Pemberian Asimilasi dan Hak Integrasi bagi Narapidana dan Anak dalam rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran COVID-19.

Ditambah, Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No.M.HH-19 PK.01.04.04 Tahun 2020 tentang Pengeluaran dan Pembebasan Narapidana dan Anak melalui Asimilasi dan Integrasi dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran COVID-19.

Baca Juga: Dampak Corona, Rutan dan Lapas Makassar Tolak Terima Tahanan Titipan  

3. 31 napi yang mendapat jatah asimilasi merupakan bagian dari 180 orang yang telah didata

Cegah Corona, 31 Napi Rutan Makassar Dikeluarkan untuk Asimilasi RumahNapi Rutan Kelas 1 Makassar yang mendapat jatah asimilasi. IDN Times/Rutan Kelas 1 Makassar

Per April tahun 2020 ini, jumlah tahanan rutan mencapai 1772 orang. Sementara narapidana berjumlah 704 orang. 180 orang di antaranya, lanjut Sulistyadi, telah menjalani seperdua dari masa hukuman. Namun yang memenuhi syarat administrasi maupun substansi hanya 93 orang. "Yang dua per tiganya sampai pada 31 Desember 2020," ucap Sulistyadi.

Kemudian, berdasarkan hasil sidang tim pengamat pemasyarakatan yang digelar pagi tadi, hanya 31 orang napi yang sudah terverifikasi dan dinyatakan layak untuk dikeluarkan hari ini. Napi yang mendapat jatah asimilasi merupakan mereka yang pernah terlibat dalam tindak pidana umum.

Baca Juga: Amankah Pesan Makanan Online saat Wabah Corona? Simak Penjelasannya

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya