Napi Rutan Makassar Perdalam Ilmu Agama di Bulan Ramadan

Napi dibekali ilmu fikih atau tentang hukum Islam

Makassar, IDN Times - Warga binaan pemasyarakatan atau narapidana Rumah Tahanan Kelas 1 Makassar mendapat kesempatan memperdalam ilmu agama di bulan Ramadan. Mereka mengikuti pesantren kilat yang digelar pihak Rutan.

Pesantren kilat berlangsung di Masjid Nurul Iman di kompleks Rutan Makassar selama tiga hari, sejak Senin (3/4/2023). Selama kegiatan, napi mengikuti kelas kajian agama, terutama seputar fikih alias tentang hukum Islam. Rutan menghadirkan pakar hadis, KH Syahrir Nuhun.

"Mungkin ada yang sudah paham, mungkin ada juga yang belum paham sama sekali. Jadi saya minta ikuti dengan tertib, ambil ilmunya karena hal ini akan kita terapkan dalam beribadah sehari-hari," kata Kepala Rutan Kelas 1 Makassar Moch. Muhidin, Selasa (4/4/2023).

Baca Juga: Napi Rutan Makassar Terapi Alquran untuk Mengatasi Kecemasan 

1. Napi diharapkan menimba ilmu sebanyak mungkin

Napi Rutan Makassar Perdalam Ilmu Agama di Bulan RamadanKepala Rutan Makassar, Moch. Muhidin saat memberi sambutan. (Istimewa)

Muhidin berharap warga binaan menggunakan momentum Ramadan untuk meraih ilmu sebanyak-banyaknya. Bulan Ramadan juga mesti dimanfaatkan untuk meraup keberkahan.

"Tentu kita sama-sama belajar, saya juga mengajak untuk menggunakan waktu dan kesempatan ini dengan hati yang lapang kepada semua warga binaan, semoga kita semua dapat memperoleh manfaat pada bulan ramadan ini," kata Muhidin.

2. Pesantren kilat sebagai penerapan Undang-Undang Pemasyarakatan

Napi Rutan Makassar Perdalam Ilmu Agama di Bulan RamadanDeretan napi yang mengikuti pesantren kilat di Rutan Makassar. (Istimewa)

Kepala Seksi Pelayanan Tahanan Rutan Makassar Angga Satrya menerangkan bahwa kegiatan pesantren kilat bagi napi merupakan penerapan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan. Undang-undang itu antara lain memuat tentang pembianaan kepribadian warga binaan di bidang kerohanian.

"Jadi kegiatan ini merupakan amanat dari UU Pemasyarakatan yang baru dalam hal pembinaan warga binaan selama mereka menjalani masa pidana di Rutan. Untuk itu selama bulan puasa ini kita manfaatkan dengan program seperti ini," Angga menjelaskan.

Kepala Sub Seksi Bantuan Hukum dan Penyuluhan M Ramadlon Afwan menyebut kegiatan ini berkelanjutan. Selain mengupas tentang fikih, narasumber dihadirkan untuk membahas ilmu lain seperti salat dan puasa.

"Alhamdulillah banyak yang berminat untuk ikut, karena peserta mencapai 500 orang dan setiap blok mengirimkan anggotanya masing-masing, termasuk dari blok khusus perempuan ada 35 orang," kata Afwan.

3. Napi tertarik belajar tata cara bersuci

Napi Rutan Makassar Perdalam Ilmu Agama di Bulan Ramadanilustrasi wudhu (Pixabay)

Salah satu warga binaan Rutan Makassar, Mia (32) mengaku tertarik dan bersyukur bisa memperoleh kesempatan untuk belajar fikih. Karena Menurutnya hal itu penting dan mendasar dalam pelaksanaan ibadah sehari-hari.

"Bagus caranya menjelaskan ustadznya. Apalagi hari ini fokus membahas fikih thaharah, bagaimana bersih dan suci dari segala kotoran, menghilangkan hadas dan najis yang selama ini sekilas kita pelajari saat waktu SD atau SMP," ucap Mia.

"Alhamdulillah kita dapat ilmunya, benar-benar dijelaskan sangat jelas, dan mudah-mudahan bisa diterapkan dan istiqamah," katanya.

Baca Juga: Danny Tetap Usul ke Presiden Rel Kereta Api Makassar Dibuat Melayang

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya