Nurdin Klaim COVID-19 di Sulsel Mulai Terkendali, Siap-siap New Normal

Pertumbuhan kasus Ro 3,8 jadi Rt 0,9

Makassar, IDN Times - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah, meyakini bahwa pandemik COVID-19 di wilayahnya kini mulai terkendali usai pihaknya melakukan sejumlah upaya. 

Keyakinan Nurdin itu setelah mendengarkan pemaparan dari tim ahli data dan epidemologi terkait data analisis untuk kurva epidemi, serta angka pertumbuhan kasus di Posko Gugus Tugas COVID-19 Sulsel, di Swiss-Belhotel Makassar, Sabtu (6/6).

Nurdin mengapresiasi kerja tim Gugus Tugas dan juga seluruh tenaga medis yang terlibat karena seluruh unsur saling menopang. Menurutnya, pandemik COVID-19 merupakan pengalaman pertama seumur hidup dan tidak ada satu negara pun yang pernah menangani hal ini

"Memang luar biasa kerja-kerja teman medis ini dengan segala kesabaran dan keikhlasan menghadapi ini. Saya haru dan bangga, karena ini misi kemanusiaan," kata Nurdin Abdullah dalam siaran persnya.

1. Terjadi lonjakan kasus saat ada KM Lambelu dan kondisi sebelum sesudah PSBB

Nurdin Klaim COVID-19 di Sulsel Mulai Terkendali, Siap-siap New NormalANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Tim ahli data dan epidemiologi menjelaskan tentang intervensi yang telah dilakukan, mengukur capaian dan output. Data ini merupakan hasil ilmiah yang dijadikan acuan Sulsel menuju penerapan New Normal Life atau normal baru.

Sedangkan untuk penerapannya, maka kurva Angka Reproduksi (Rt Covid-19) harus berada di bawah satu. Hingga pukul 12.06 WITA, Minggu (7/6), jumlah total angka positif COVId-19 di Sulsel yaitu1.839 kasus, 1.067 dirawat, 679 sembuh (36,7 persen), 98 meninggal (5,3 persen).

Tim ahli data dan epidemiologi menjelaskan bahwa sempat terjadi kenaikan angka signifikan karena adanya kasus positif di Kapal Lambelu, kondisi pada saat PSBB dimulai dan setelahnya. Perkembangan kasus dari ke hari untuk reproductive number misalnya dari dua minggu terakhir mulai hari ke 71-84 sudah turun ke Rt 0,9 dengan interval 0,9-1,1. Artinya dalam dua minggu terakhir ada pengendalian kasus. 

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, Ichsan Mustari menyebutkan, dengan angka Rt 0,9, maka Sulsel dipersiapkan menuju penerapan New Normal Life. "Kita lihat dua minggu, tidak langsung. Kita lihat masih banyak variabel lain, inikan masih pasca lebaran kita lihat dua minggu dulu," katanya.

2. Sulsel klaim bisa masuk ke dalam New Normal

Nurdin Klaim COVID-19 di Sulsel Mulai Terkendali, Siap-siap New NormalKurva epidemi COVID-19 Provinsi Sulawesi Selatan. Humas Pemprov Sulsel

Ahli Epidemiologi sekaligus Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unhas, Ridwan Amiruddin, menjelaskan bahwa kurva epidemiologi merupakan suatu kurva yang mengambarkan tentang tumbuh kembangnya sebuah epidemi atau pandemik. Kurva dikembangkan berdasarkan konsep pengembangan penyakit, konsep ini menggambarkan terpaparnya seseorang sampai munculnya gejala. Ridwan mengaku, sejak 22 Maret sampai 4 Juni, timnya sudah membangun kurvanya dan telah ditemukan bentuk kurva pandemik COVID-19 untuk Sulsel.

Hal yang menarik dari kurva ini, kata Ridwan, setiap intervensi yang diberikan secara masif itu mampu memberikan daya tekan terhadap pertumbuhan kasus. Intervensi secara masif antara lain, adalah Work From Home, PSBB tahap satu dan dua Makassar, PSBB Gowa, Duta COVID-19, intensive tracing dan penambahan laboratorium. 

"Memang dengan pertambahan 7 lab itu, itu menambah dan memberikan daya, kelihatannya pada penambahan jumlah kasus. Tetapi pada satu sisi ini menekan penularan," sebutnya.

Ridwan menyebutkan, dampak realnya adalah pada tanggal 23 Maret Sulsel memiliki Ro (Reproduksi) kasus dari 2,8 sampai 4. Pertumbuhan kasus sejak 19 Maret dengan Ro sebesar 3,8 dengan berbagai intevensi, itu pelan-pelan menurun sesuai dengan intervensi yang diberikan kemudian per 6 Juni sudah berada pada angka 0,9. Artinya, Sulsel  secara perlahan mulai on the track pada interval intervensi yang diberikan. Dengan intervensi yang diberikan tersebut, diharapkan dalam 2-3 pekan ini mampu mengontrol pertambahan kasus. 

"Dengan demikian Sulsel ini bisa masuk ke dalam New Normal. Jadi bulan Juni ini meskipun secara kasus harian kelihatan ada fluktuasi jumlah kasus. Tetapi, secara kontinyu dari grafik ini menunjukan kestabilan angka di kisaran satu dan dibawah satu," jelasnya. 

Baca Juga: Jokowi Minta Penanganan COVID-19 Fokus di 3 Provinsi, Termasuk Sulsel

3. Pemerintah diminta tidak sekadar mengimbau

Nurdin Klaim COVID-19 di Sulsel Mulai Terkendali, Siap-siap New NormalPemeriksaan dokumen calon penumpang pesawat dengan protokol pencegahan COVID-19, yakni menjaga jarak antar orang.. IDN Times/ANTARA FOTO/HO

Sementara itu, Tim Konsultan COVID-19 Sulsel, Ansariadi menjelaskan soal evaluasi peningkatan kasus dari waktu ke waktu. Dia mengatakan, kurva yang ditampilkan tidak berdasarkan harian. Sebab hasilnya kadang berbeda terkait kapan terjadinya penyakit dengan kapan diumumkan.

"Seperti yang kita temukan tadi, ternyata yang diumumkan hari ini terjadi akumulasi dari beberapa hari lalu. Sehingga kita bisa keluarkan kurva epidemiologinya. Dan kita lihat ada peningkatan dan penurunan, ini melihat juga kapan PSBB dilakukan dan bagaimana efeknya," katanya.

Kurva inilah yang menjadi dasar bagaimana menghitung reproductive number dan terlihat dalam dua minggu terakhir sudah ada penurunan, (Rt) 0,9 sampai 1,1.

"Intinya adalah dalam suasana yang bisa dikontrol, terkendali, misalnya ada tiga kasus tetapi terkendali dan tidak menimbulkan wabah luar biasa, maksud saya tidak dalam jumlah di luar ekspektasi kita," jelasnya. 

Terkait New Normal ketika aktivitas dibuka kembali, seperti sekolah dan masjid, masih perlu dilakukan evaluasi satu sampai dua minggu kedepan, termasuk bagaimana tren penurunan dan sejauh mana masyarakat mampu menerapkan protokol sehat di masa New Normal.

"Saya berharap tidak hanya mengimbau masyarakat. Karena sebagian masyarakat bisa lakukan. Tetapi mungkin sebagian besar tidak mampu (melaksanakan protokol kesehatan), kita harus membuat mereka mampu. Apa fasilitas yang diberikan kepada mereka. Misalnya di sekolah, pemberian alat cuci tangan. Saya kira ini pekerjaan berat pemerintah kedepan," katanya.

Baca Juga: COVID-19 di Sulsel Disorot Jokowi, Gubernur: Jangan Lihat Kurva

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya