Marak QRIS Palsu, BI Sulsel Imbau Pengguna Lebih Teliti saat Transaksi

Keaslian barcode harus dicek secara berkala

Makassar, IDN Times - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan mengimbau pengguna sistem pembayaran Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) untuk lebih teliti saat bertransaksi. Hal ini menyikapi adanya kasus QRIS palsu di beberapa masjid di Jakarta baru-baru ini.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulsel, Causa Iman Karana, mengatakan QRIS palsu tersebut telah diblokir. Kendati demikian, harus ada langkah antisipasi dengan lebih teliti dan rutin mengecek secara berkala.

"Kepada para merchant juga kita minta ngecek juga barcode nya. Jangan begitu saja ditempel tapi tidak pernah dicek. Kejahatan kan selalu saja ada yang baru," kata Causa, Jumat (14/4/2023).

Baca Juga: QRIS Kotak Amal Dipalsukan, Wamenag: Kriminal dan Memalukan!

1. Pengguna harus lebih teliti sebelum bertransaksi

Marak QRIS Palsu, BI Sulsel Imbau Pengguna Lebih Teliti saat TransaksiIlustrasi Quick Responce Code Indonesia Standard (QRIS). (dok. Bank Indonesia)

Selain merchant, masyarakat juga diminta selalu teliti dan mengecek apabila saat bertransaksi menggunakan QRIS. Pengguna sebaiknya tidak langsung bertransaksi melainkan mengecek terlebih dahulu apakah merchant yang dituju sudah benar atau belum.

"Masyarakat agar juga selalu melihat ngecek lagi apabila sudah melakukan pembayaran. Benar gak dengan itu karena kadang-kadang kan suka terlewatkan. Kepada merchant tolong dicek juga Qrisnnya apa ada yang aneh atau tidak," kata Causa.

2. Sistem pembayaran QRIS terus ditingkatkan

Marak QRIS Palsu, BI Sulsel Imbau Pengguna Lebih Teliti saat TransaksiIlustrasi penggunaan QRIS (IDN Times/Dokumen Bank Indonesia)

Bank Indonesia menilai kasus ini secara tidak langsung turut menjadi masukan untuk memperbaiki layanan QRIS ke depannya. Causa mengatakan pihaknya selalu meningkatkan layanan dan informasi QRIS kepada masyarakat.

"Tentunya kan namanya juga tindak kejahatan selalu ada. Ini kan bagian yang harus kita sempurnakan lagi terutama dari seleksi untuk merchant-nya," kata Causa.

3. PJSP harus lebih selektif saat ada pengajuan QRIS

Marak QRIS Palsu, BI Sulsel Imbau Pengguna Lebih Teliti saat TransaksiIlustrasi UMKM menyediakan barcode QRIS saat mengikuti pameran (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

BI sendiri telah meminta Penyelanggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) untuk meningkatkan proses seleksi saat ada permintaan untuk penerapan QRIS, termasuk jika itu untuk masjid. 

"Jadi harus ada know your merchant. Merchant yang akan mengajukan harus diketahui apakah betul itu. Misalnya dia mengajukan atas nama perenovasi masjid. Itu dicek apakah betul dari masjid," kata Causa.

Di Sulsel, perkembangan QRIS di Sulsel juga sangat pesat. Dari sisi supply, hingga akhir Januari 2023, jumlah merchant QRIS telah mencapai 768.874 merchant di mana 86% di antaranya adalah UMKM. Dari sisi demand, jumlah pengguna QRIS telah mencapai 516.041.

Baca Juga: Bank Indonesia Minta Pengelola Tempat Ibadah Cek Barcode QRIS  

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya