Longsor Tana Toraja, Bahtiar Sebut Karena Kondisi Alam Menurun

20 orang meninggal dalam peristiwa longsor di Tana Toraja

Intinya Sih...

  • Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, mengunjungi keluarga korban longsor di Tana Toraja dan menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya para korban.
  • Bahtiar mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap bencana longsor karena kondisi alam yang rawan, serta memastikan penanganan bencana sudah cukup cepat.
  • 18 orang meninggal dunia akibat longsor di dua lokasi, 2 orang masih dicari, dan 4 orang selamat dirawat di rumah sakit Lakipadada, Tana Toraja. Pemerintah fokus pada penanganan korban.

Makassar, IDN Times - Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, telah mengunjungi keluarga korban bencana longsor di Tana Toraja pada Minggu (14/4/2024) malam. Dalam lawatannya itu, dia menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya para korban.

Dia juga mengecek penanganan bencana. Menurutnya, penanganan bencana hingga korban di sana sudah cukup cepat.

"Yang paling penting adalah kita lakukan langkah pertama adalah penyelematan kepada warga kita," kata Bahtiar.

1. Banyak daerah rawan longsor

Longsor Tana Toraja, Bahtiar Sebut Karena Kondisi Alam MenurunPj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin sambangi korban longsor di Tana Toraja, Minggu (14/4/2024)/Humas Pemprov Sulsel

Terkait bencana longsor ini, Bahtiar mengimbau masyarakat untuk selalu waspada bencana longsor. Bukan hanya untuk masyarakat Tana Toraja tapi juga seluruh masyarakat, khususnya yang bermukim di daerah pegunungan.

"Tetap menjaga kewaspadaan masing-masing lingkungannya karena ini curah hujan relatif agak tinggi. Hampir merata semua daerah," kata Bahtiar.

Pesan dari Bahtiar itu berangkat dari kondisi alam saat ini. Dia mengaku telah beberapa kali menyampaikan perihal tersebut sejak tahun lalu.

"Saya sudah lihat alamnya Sulsel ini memang sangat rawan untuk terjadi bencana longsor dan banjir. Ada banyak sekali titik longsor karena memang alamnya yang sudah menurun kemampuannya," kata Bahtiar.

2. Minta warga waspada di lingkungan

Longsor Tana Toraja, Bahtiar Sebut Karena Kondisi Alam MenurunLokasi tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang menelan 18 korban jiwa, Minggu (14/4/2024)/Humas Pemprov Sulsel

Bahtiar menyebut dalam beberapa waktu terakhir, terjadi bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah di Sulsel. Di antaranya banjir di Kabupaten Luwu dan Palopo dan sekarang longsor di Tana Toraja.

Tidak menutup kemungkinan, potensi bencana hidrometeorologi seperti itu juga terjadi di daerah lain.

Dia mengatakan kondisi ini merupakan tantangan. Dengan begitu, harus ada solusi minimal jangka pendek terutama untuk melindungi warga.

"Seluruh warga kita minta hati-hati dan waspada pada lingkungan masing-masing terutama yang tinggal di daerah-daerah rawan longsor apalagi sudah punya jejak pernah terjadi longsor" kata Bahtiar.

Baca Juga: Belum Ditemukan, 2 Korban Longsor di Tana Toraja Masih Terus Dicari

3. Fokus penanganan korban

Longsor Tana Toraja, Bahtiar Sebut Karena Kondisi Alam MenurunLokasi tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang menelan 18 korban jiwa, Minggu (14/4/2024)/Humas Pemprov Sulsel

Untuk saat ini, pemerintah masih akan fokus pada penanganan korban. Pemerintah akan melibatkan seluruh pihak terkait untuk menangani bencana longsor di Tana Toraja.

"Kami pastikan seluruh masyarakat yang terdampak akan kita layanai dan tangani," kata Bahtiar.

Saat ini, tercatat ada 18 orang meninggal dunia akibat longsor di dua lokasi. Lalu masih ada 2 orang masih dicari dan 4 orang selamat kini dirawat di rumah sakit Lakipadada, Tana Toraja.

Baca Juga: Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja, 18 Orang Meninggal Dunia

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya