Hari Paskah, Aktivis Sulsel Serukan Bersatu untuk Perdamaian

Tidak ada agama mana pun yang mengajarkan kekerasan

Makassar, IDN Times - Berbagai lembaga dan individu di Sulawesi Selatan yang tergabung dalam Aksi Bersatu menggelar aksi solidaritas di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu pagi (4/4/2021). Lembaga itu mencakup beberapa organisasi masyarakat sipil, kepemudaan, perempuan dan keagamaan.

Aksi bertajuk 'Bersatu untuk Perdamaian' itu bertepatan dengan perayaan Paskah bagi umat Kristiani. Aksi itu digelar dalam bentuk penyematan pita hitam dan pemberian bunga kepada pimpinan gereja dan umat Katolik di Gereja Katedral.

"Aksi ini sebagai bentuk pernyataan dukacita mendalam dan keprihatinan atas peristiwa bom bunuh diri beberapa waktu lalu," demikian disampaikan koordinator aksi, Therry Alghifary, melalui siaran persnya.

Baca Juga: Panglima TNI Pantau Pengamanan Gereja di Makassar Jelang Minggu Paskah

1. Aksi diisi doa lintas agama dan pembacaan puisi

Hari Paskah, Aktivis Sulsel Serukan Bersatu untuk PerdamaianAksi solidaritas di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (4/4/2021). IDN Times/Istimewa

Tidak hanya digelar di depan Gereja Katedral, aksi juga dilanjutkan di depan Monumen Mandala. Disana digelar doa bersama lintas agama.

Therry mengatakan bahwa pembagian pita hitam merupakan bentuk pernyataan dukacita dan keprihatinan. Sementara pembagian bunga bertujuan mengajak berbagai elemen masyarakat untuk ikut menebar cinta kasih dan memelihara perdamaian. 

"Aksi ini juga akan diisi dengan berbagai puisi yang mengungkapkan dukacita dan keprihatinan," kata Therry.

2. Tidak ada agama mengajarkan kekerasan

Hari Paskah, Aktivis Sulsel Serukan Bersatu untuk PerdamaianIlustrasi Aksi Terorisme (IDN Times/Mardya Shakti)

Aksi Bersatu menyatakan mengutuk keras aksi bom bunuh diri dan menyerang umat dan rumah ibadah agama. Lewat pernyataan sikapnya, Aksi Bersatu menegaskan bahwa tidak ada agama mana pun yang mengajarkan kekerasan dan menghancurkan kemanusiaan.

Atas peristiwa itu, Aksi Bersatu menganalisa dan menyimpulkan bahwa fanatisme, radikalisme dan intoleransi yang disebabkan oleh paham keagamaan yang sempit. Selain itu ektrimisme kekerasan dan kepentingan politik telah menyasar dan merasuki generasi muda yang menjadi potensi terjerumus dalam terorisme dan menjadi teroris.

Mereka menilai aksi teroris membangun pemahaman keliru dan stigma kepada perempuan berhijab dan bercadar. Yang juga berpotensi mendapatkan perlakukan kekerasan dan diskriminasi dari masyarakat lainnya sebagai tindakan reaktif merespon dan meyikapi peristiwa-peristiwa terorisme.

3. Mengecam keras aksi bom bunuh diri

Hari Paskah, Aktivis Sulsel Serukan Bersatu untuk PerdamaianSituasi di depan Gereja Katedral Makassar, Kamis (1/4/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Sebagai bentuk empati, Aksi Bersatu mengecam keras aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada Minggu, 28 Maret 2021 lalu. Mereka menilai, kekerasan atas nama apapun apalagi dengan bunuh diri adalah tindakan yang tidak beradab dan jauh dari nilai dan ajaran agama.

Aksi Bersatu juga menyatakan keprihatinan yang mendalam atas tindakan yang telah menimbulkan ketakutan, kekacauan, mengancam dan mengorbankan nyawa manusia, serta merusak sendi-sendi persatuan bangsa Indonesia.

Mereka menyatakan keprihatinan dan dukacita mendalam pada para korban tak berdosa. Teriring doa semoga semua korban cepat pulih dan segala bentuk kerugian yang ditimbulkan dapat teratasi. 

"Kami juga mendukung pemerintah dalam melaksanakan amanat konstitusi untuk melindungi dan memenuhi hak kebebasan beragama dan berkeyakinan," bunyi pernyataan sikap.

4. Masyarakat diimbau tenang dan tidak mudah terpancing isu

Hari Paskah, Aktivis Sulsel Serukan Bersatu untuk PerdamaianGereja Katedral di Jalan Kajaolalido Makassar dikawal ketat oleh polisi, Kamis (1/4/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Selanjutnya, Aksi Bersatu mendukung Kepolisian Republik Indonesia untuk bekerja secara profesional dalam memelihara rasa aman masyarakat. Menginvestigasi dan mengusut tuntas secara objektif, komperhensif, terukur dan transparan, motif pelaku hingga jaringan dan aktor di balik tindakan kekerasan tersebut.

Masyarakat luas diimbau tetap tenang, tidak terpancing oleh isu-isu yang akan mengembangkan berbagai prasangka, serta tidak menyebarkan informasi yang berpotensi memperkeruh keadaan. Pemuda-pemudi juga didorong untuk lebih pro-aktif untuk mencegah berkembangnya ideologi yang membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Aksi Bersatu mengajak semua pihak untuk terus memperkuat saling pengertian, menghormati, memercayai, menerima perbedaan, dan semangat kebersamaan antar semua golongan/kelompok di negeri ini, demi keutuhan dan persatuan Indonesia.

"Kami juga menghimbau media massa dan pengguna media sosial untuk menyampaikan pemberitaan atau komentar yang meneduhkan dan menenteramkan."

Baca Juga: Otak Perakit Bom Gereja Makassar Ditangkap, Densus 88 Terus Usut Kasus

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya