Golkar Sulsel Puas Airlangga Mundur: Imbas DPP Dukung Sudirman-Fatma

Kader kecewa dengan sikap di Airlangga di Pilkada serentak

Makassar, IDN Times - DPD I Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel) mendukung mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan ketua umum. Langkah itu dinilai sudah tepat lantaran mundur sebelum diminta oleh para kader.

Hal itu disampaikan Sekretaris DPD Golkar Sulsel, Marzuki Wadeng. Dia menilai Airlangga telah mengecewakan para kader, khususnya di Sulsel, atas sikap yang diambilnya di Pilkada Serentak ini.

"Saya kira sudah sangat bagus daripada dimundurkan, karena isunya saya dengar bahwa diminta Pak Airlangga untuk mundur," kata Marzuki, Selasa (13/8/2024).

1. Kandidat yang diusung tidak sesuai harapan kader

Golkar Sulsel Puas Airlangga Mundur: Imbas DPP Dukung Sudirman-FatmaLogo Partai Golkar di kantor DPP, Slipi, Jakarta Barat. (IDN Times/Lia Hutasoit)

DPP Golkar dianggap mengeluarkan rekomendasi kepada calon kepala daerah yang tidak sesuai dengan harapan para kader, khususnya di Sulsel. Hal inilah yang memicu kekecewaan kader di tiap daerah.

"Karena berbagai hal yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan hasil munas dan hasil rakernas yang lalu," kata Marzuki. 

2. Lain diberi surat tugas, lain yang diberi rekomendasi

Golkar Sulsel Puas Airlangga Mundur: Imbas DPP Dukung Sudirman-Fatmailustrasi pilkada serentak .(IDN Times/ Foto : Ilustrasi/KPU)

Di Sulsel, ada lima kader yang sempat diberikan surat tugas untuk maju Pilgub. Mereka adalah Nurdin Halid (Wakil Ketua Umum Golkar), Taufan Pawe (Ketua Golkar Sulsel), Adnan Puritha Ichsan (Bupati Gowa), Indah Putri Indriani (Bupati Luwu Utara) dan Ilham Arief Sirajuddin (eks Wali Kota Makassar).

Namun secara mengejutkan, DPP Golkar justru memberikan rekomendasi kepada pasangan Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi untuk maju di Pilgub Sulsel padahal mereka bukan kader internal. Ini pertama kalinya dalam sejarah Pilgub Sulsel, Golkar tidak mengusung kadernya sendiri.

"Di Sulsel, lain dikasih surat tugas, eh dikasih ke yang lain rekomendasinya. Banyak juga yang lain, bukan hanya provinsi tapi kabupaten/kota juga," kata Marzuki.

Baca Juga: Airlangga Mundur, Demokrat-Golkar Sulut Tak Ubah Dukungan di Pilkada

3. Rekomendasi untuk Sudirman-Fatma dinilai tidak sesuai mekanisme

Golkar Sulsel Puas Airlangga Mundur: Imbas DPP Dukung Sudirman-FatmaPasangan bakal calon gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi. (Dok. Istimewa)

Sementara itu, Legislator DPRD Sulawesi Selatan asal Partai Golkar Arfandy Idris menyatakan pengunduran diri Ketua Umum Airlangga Hartarto berdampak pada kandidat usungan Golkar di pemilihan kepala daerah serentak. Semua rekomendasi yang telah dikeluarkan Airlangga, termasuk di Sulsel, otomatis batal.

Arfandy mengatakan, DPP Golkar mesti segera berkonsolidasi karena agenda pilkada serentak semakin dekat. Salah satunya dengan menetapkan ulang rekomendasi calon usungan di setiap daerah.

"Jadi kalau saya ini harus segera dikonsolidasikan supaya ada kepastian dari partai, karena semua rekomendasi itu batal, karena kepemimpinan sudah berubah, berganti," kata Arfandy kepada wartawan di Makassar, Senin (12/8/2024).

Salah satu rekomendasi yang dipersoalkan Arfandy adalah untuk Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi di Pemilihan Gubernur Sulsel 2024. Menurut dia, pemberian rekomendasi itu tidak melalui mekanisme di tingkat DPP I Golkar Sulsel.

Arfandy berharap proporsi DPD I dikembalikan dalam penetapan ulang rekomendasi bakal calon gubernur Sulsel. Tak masalah jika rekomendasi kembali diberi untuk Sudirman-Fatma, selama melalui mekanisme yang berlaku di partai.

"Jadi bukan menolak orang, tetapi mau dikembalikan pada mekanismenya. Kalau sesuai mekanismenya kader pasti akan taat dan tunduk.

Baca Juga: Airlangga Mundur, Semua Rekomendasi Pilkada Golkar di Sulsel Batal

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya