Dua Tahun Gak Mudik Lebaran, Cerita Perantau Sulsel Kangen Masakan Ibu

Mudik adalah perjalanan pulang dengan sekoper rindu

Makassar, IDN Times - Bagi para perantau, mudik adalah perjalanan sakral berbekal sekoper rindu pada kampung halaman. Ada suasana rumah tempat kelahiran, kenangan masa kecil yang melekat di ingatan, sampai aroma masakan khas yang dirindukan lidah.

Dua tahun terakhir, pandemik COVID-19 seakan menjadi mimpi buruk bagi warga yang tinggal di rantau. Ingin pulang tapi takut menjadi pembawa penyakit bagi keluarga.

Begitulah yang dirasakan Ainum Hidayah (30). Perempuan asal Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, ini merupakan karyawan swasta di salah satu NGO di Jakarta. Dia juga bekerja di salah satu rumah sakit untuk penelitian.

Bagi Ainum, kebijakan baru pemerintah yang mengizinkan masyarakat mudik lebaran merupakan angin segar sekaligus pengobat rindu. Betapa tidak, sudah dua tahun ini Ainum tidak mudik karena situasi pandemik COVID-19.

"Terakhir 2019 jadi 2 tahun tidak mudik. Memang satu-satunya alasan saya adalah karena kasus COVID-19 masih tinggi dan belum terkendali, masih tinggi angka kematian dan kesakitan juga. Cakupan vaksin juga masih rendah, bahkan 2021 baru mulai," kata Ainum saat diwawancarai IDN Times via WhatsApp, Jumat (22/4/2022).

1. Mudik jadi pengobat rindu

Dua Tahun Gak Mudik Lebaran, Cerita Perantau Sulsel Kangen Masakan IbuIlustrasi mudik menggunakan kapal (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Situasi pandemik COVID-19 yang tidak menentu membuat Ainum khawatir pulang ke kampung halamannya. Dia tak ingin menjadi agen pembawa penyakit bagi keluarganya. 

"Jadi lebih baik saya manut pada pemerintah. Tahun ini, alhamdulillah sudah ada kebijakan-kebijakan yang meringankan kita untuk mudik," kata Ainum.

Bagi Ainum, mudik lebaran tahun ini adalah buah dari kesabaran setelah dirinya tidak mudik sejak dua tahun lalu. Momentum ini juga tentunya akan menjadi pengobat rindu kepada keluarga dan kampung halamannya.

"Karena sejauh-jauhnya merantau, keluarga dan kampung halaman selalu punya nilai khusus sebagai charger semangat," katanya.

2. Syarat mudik sudah lengkap

Dua Tahun Gak Mudik Lebaran, Cerita Perantau Sulsel Kangen Masakan IbuIlustrasi mudik (IDN Times/Doni Hermawan)

Karena dua tahun tidak pulang, Ainum sangat antusias menyambut mudik kali ini. Apalagi dia sudah memenuhi semua persyaratan yang ditentukan pemerintah seperti vaksinasi booster yang diterimanya jauh sebelum kebijakan tersebut.

Rencananya, Ainum akan mudik menggunakan moda transportasi udara. Salah satu syarat penerbangan yaitu penumpang tidak perlu menyertakan surat hasil tes PCR jika telah menerima vaksinasi lengkap.

"Sudah lengkap karena aturan di tempat kerja. Selain itu karena masih situasi pandemik, tentunya masih sangat memperhatikan ketersediaan masker, antis tangan, sanitizer. Menjaga kesehatan juga, semoga pas hari H mudik dalam keadaan prima," kata Ainum.

Baca Juga: Ingat! ASN Pemprov Sulsel Tak Boleh Mudik Pakai Kendaraan Dinas

3. Tetap menjalankan protokol kesehatan

Dua Tahun Gak Mudik Lebaran, Cerita Perantau Sulsel Kangen Masakan IbuIlustrasi mudik. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Ainum sendiri belum tahu berapa lama dia akan tinggal di kampung halaman. Tapi dia berharap bisa tinggal lebih lama, apalagi tempatnya bekerja juga lebih banyak menerapkan WFH.

Jika mudik nanti, dia sudah punya rencana apa saja yang akan dilakoni selama di kampung halaman. Silaturahmi ke keluarga, nyekar ke makam bapak, silaturahmi ke teman-teman terdekat, sudah masuk to do list bagi Ainum.

"Tetap membatasi aktivitas juga rencananya. Intinya yang penting bisa pulang ke rumah mama dan makan masakan mama," katanya.

Meski pulang ke kampung halaman, dia tidak akan lupa menerapkan protokol kesehatan, khususnya saat Idul Fitri

"Konsisten memakai masker dan menjaga kebersihan misal dengan cuci tangan. Paling nanti juga kalau merasa kurang fit, lebih baik di rumah aja," katanya.

Baca Juga: Jelang Mudik Lebaran, Sejumlah Jalan di Sulsel Rusak Parah

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya