Danny Pomanto Mengaku Jadi Sasaran Hoaks di Pilkada Makassar

Danny mengaku dikriminalisasi dengan 48 kasus

Makassar, IDN Times - Bakal calon Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto memastikan dirinya maupun timnya tidak akan pernah memproduksi hoaks pada kontestasi pilkada serentak 2020. Sebaliknya, dia menyebut dirinyalah yang kerap menjadi sasaran hoaks.

Hal itu disampaikan Danny dalam diskusi virtual bertajuk 'Konstestasi di masa Pandemik COVID-19" yang digelar Politika Research & Consulting (PRC), Minggu (28/6). 

"Kalau saya produksi (hoaks) Insyaallah tidak pernah, karena saya adalah objek dari hoaks 2018. Termasuk di media-media nasional, tapi itu tidak terbukti," kata Danny.

1. Menyiapkan klarifikasi sebelum ada serangan hoaks

Danny Pomanto Mengaku Jadi Sasaran Hoaks di Pilkada MakassarBakal calon Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto. IDN Times/Asrhawi Muin

Danny menjelaskan, strategi untuk melawan hoaks adalah membuat simulasi tentang bagaimana pikiran lawan untuk membuat hoaks. Kekurangan yang berpotensi dibuat hoaks oleh lawan akan disiapkan jawaban klarifikasinya.

"Jadi kita atur memang mereka masuk dalam perangkap. Hoaks juga bisa diperangkap seperti tikus. Kita bikin perangkap hoaks dengan cek fakta. Cek faktanya kita siapkan, hoaksnya kita coba pancing supaya dia masuk ke situ, maka mudah untuk kita memutar," jelasnya.

2. Danny pernah dikriminalisasi dengan 48 kasus

Danny Pomanto Mengaku Jadi Sasaran Hoaks di Pilkada MakassarDanny Pomanto hadir sebagai saksi dalam sidang perdana dugaan korupsi dana hibah Pilkada Makassar di PN Makassar, Kamis (5/12) / Sahrul Ramadan

Bagi Danny, calon kepala daerah yang membuat hoaks bisa kehilangan kepercayaan dari masyarakat, apalagi kalau hoaks itu ternyata tidak berhasil memecah belah masyarakat.

Danny mengaku dirinya pernah dikriminalisasi dengan 48 kasus yang tidak diketahuinya. Namun tak satu pun dari kasus tersebut yang terbukti. Dia pun menjadikan hal ini sebagai citra yang baik karena dia terbukti bersih dari tuduhan. 

"Tapi saya tidak akan balik misalnya mengkriminalisasi orang lain untuk membuktikan dia bersih. Biarkan saya yang dikriminalisasi untuk membuktikan saya bersih," kata Danny.

Baca Juga: Partai NasDem Dorong Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi di Pilkada Makassar

3. Danny menyebut hoaks dibutuhkan sebagai imunitas pemilih

Danny Pomanto Mengaku Jadi Sasaran Hoaks di Pilkada MakassarIDN Times/Sukma Shakti

Bukti dari hasil hoaks ini, kata Danny, akan dikelola dengan baik. Menurutnya, itu akan dahsyat sekali untuk membangun kepercayaan. Makanya dia merasa bahwa hoaks juga dibutuhkan untuk membangun imunitas pemilih.

"Sekarang kalau ada yang mau coba dikriminalisasi diketawai sama orang. Dan itu tidak akan mampu karena sudah ada imunitas masyarakat pemilih saya," kata Danny.

Unti diketahui, Danny Pomanto sebelumnya juga telah mengikuti kontestasi pilkada serentak 2018 lalu. Kala itu, Danny yang berstatus sebagai petahana berpasangan dengan Indira Mulyasari. 

Sayangnya, Danny dan Indira terpaksa gugur duluan setelah KPU mendiskualifikasi pasangan itu berdasarkan putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) yang diperkuat putusan Mahkamah Agung (MA).

Alhasil, pilkada pun hanya diikuti pasangan tunggal yaitu Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi. Akan tetapi pasangan ini akhirnya harus takluk oleh kotak kosong pada 28 Juni 2018 lalu.

Baca Juga: Pilkada saat Pandemik, Danny Pomanto: Makassar Butuh Strong Leader

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya