26 ABK Positif COVID-19, KM Lambelu Sandar di Pelabuhan Makassar

Seluruh ABK tetap menjalani karantina di atas kapal

Makassar, IDN Times - Kapal penumpang milik PT Pelni, KM Lambelu, bersandar di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Makassar, Selasa (14/4) pagi. Sebelumnya kapal berlabuh pada zona karantina sejauh 2 mil dari dermaga, seiring 26 awak kapal yang positif terinfeksi COVID-19.

Kepala Bidang Lalu Lintas Laut Otoritas Pelabuhan Makassar Sirajuddin menjelaskan bahwa kapal tersebut bersandar untuk melakukan pengisian logistik. Kapal dibolehkan bersandar, berdasarkan hasil rapat otoritas terkait, termasuk gugus tugas penanganan COVID-19 Sulawesi Selatan.

"Kapal tersebut melakukan pengisian BBM, air tawar, suplai logistik. Dan lebih penting lagi, KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan), juga Dinkes akan melakukan pemeriksaan lanjutan bagi awak kapal," kata Sirajuddin dalam keterangan persnya, Selasa.

KM Lambelu tiba tanpa penumpang di perairan Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (8/4) malam. Kapal itu menempuh perjalanan dari Pelabuhan Lorens Say, Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Sebelumnya, hasil rapid test menunjukkan tiga awal kapal tertular virus corona.

Baca Juga: 26 Awak KM Lambelu Positif Terinfeksi Virus Corona, Diisolasi di Kapal

1. ABK bakal tetap menjalani karantina di atas kapal

26 ABK Positif COVID-19, KM Lambelu Sandar di Pelabuhan MakassarPetugas medis masuk ke KM Lambelu saat bersandar di Makassar, Selasa (14/4). KKP Makassar

Sirajuddin mengatakan, KM Lambelu tetap akan dibiarkan bersandar di Pelabuhan Makassar, tepatnya di wilayah ujung selatan dermaga Hatta. Dengan begitu, akan lebih mudah mengawasi dan memantau aktivitas AKB maupun Mitra Pelni yang menjalani karantina di atas kapal.

Penempatan kapal di dermaga juga memudahkan pengisian BMM, air tawar, serta keperluan lain. Selain itu, membantu petugas KKP Kelas I Makassar dan Dinas Kesehatan Kota Makassar untuk pengambilan swab terhadap sebagian ABK yang belum.

Setelah KM Lambelu bersandar, akan dibuat posko pengamanan yang terdiri dari personil berbagai lembaga. Yakni Kantor Otoritas Pelabuhan, Syahbandar, TNI/Polri, dan Pelindo Makassar.

"Setelah melalui evaluasi dan pertimbangan... bahwa dalam beberapa hari anchorage pada posisi zona karantina, pengawasan dan pemantauan kurang efektif dan dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama," Sirajuddin menerangkan.

2. Kecuali kondisi tertentu, ABK dilarang turun ke dermaga

26 ABK Positif COVID-19, KM Lambelu Sandar di Pelabuhan MakassarKM Lambelu. KKP Makassar

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Makassar Darmawali Handoko memastikan bahwa awal kapal tetap diharuskan berada di atas kapal. Mereka dilarang turun ke dermaga, kecuali untuk urusan tertentu.

"Intinya adalah tidak boleh ada yang turun dari kapal, kecuali jika diperlukan untuk tindakan medis," kata Darmawali saat dihubungi via WhatsApp.

Sebelumnya diberitakan, 26 orang awak KM Lambelu yang dinyatakan positif adalah orang tanpa gejala (OTG). 

"Karena tidak ada RS rujukan di kapal, jadi kalau perlu tindakan medis atau ada masalah, langsung di bawa ke RS rujukan," katanya.

3. Pemeriksaan swab untuk 99 orang lainnya sempat ditunda

26 ABK Positif COVID-19, KM Lambelu Sandar di Pelabuhan MakassarPemeriksaan awak KM Lambelu, Selasa (14/4). KKP Makassar

Di atas KM Lambelu ada 141 orang yang terdiri dari ABK dan mitra. Dari jumlah tersebut, baru 42 orang yang telah menjalani pemeriksaan swab, dengan hasil 26 orang dinyatakan positif dan 16 orang negatif.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Naisyah Tun Azikin menyebutkan, ada 99 orang awak yang dijadwalkan menjalani pemeriksaan swab pada Senin (13/4), namun ditunda. Pemeriksaan dijadwalkan ulang pada hari ini.

"Untuk hasilnya nanti akan diumumkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel. Namun untuk saat ini, semua ABK yang positif dan yang lainnya saat sedang menjalani isolasi mandiri di kapal selama 14 hari," dia menerangkan.

Baca Juga: Ada Fasilitas Bintang 5 untuk Pasien Corona di RS Sayang Rakyat Sulsel

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya