TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Millennial Makassar, Ini Tawaran 4 Calon Wali Kota untuk Generasimu

Suara kaum millennial cukup signifikan di Pilkada Makassar

Ilustrasi. Warga mengecek daftar pemilih saat pemilihan umum. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Makassar, IDN Times - Suara kaum millennial diperkirakan akan berpengaruh besar pada Pilkada Makassar 2020. Pasalnya, proporsi pemilih kategori millennial di Makassar cukup besar.

Menurut data KPU Makassar, pemilih usia 17 - 30 tahun mencapai 322.665 jiwa dari total daftar pemilih tetap (DPT) yaitu 901.087 jiwa. Jumlah ini dianggap sebagai lahan meggiurkan bagi paslon untuk mendulang suara. 

Keempat paslon yaitu Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (1), Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando (2), Syamsu Rizal-Fadli Ananda (3), dan Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun Armin (4), pun beradu strategi untuk menggaet suara dari kelompok tersebut. Keempat kubu tampaknya menyadari betul potensi dari kalangan millennial ini sehingga mereka melakukan strategi yang sesuai dengan selera pemilih millennial.

Baca Juga: Peluang IMUN di Pilkada Makassar: Perpaduan Klan Limpo-Nurdin Halid

1. Paslon ADAMA membentuk komunitas millenial

Paslon nomor urut 1 di Pilkada Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi saat pengundian nomor urut di Hotel Harper Makassar, Kamis (24/9/2020). (Dok KPU Makassar)

Di kubu Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi atau ADAMA, dari 250 komunitas yang mereka bentuk ada sejumlah komunitas yang dibentuk khusus untuk menggaet suara millennial.

Juru Bicara Paslon ADAMA, Indira Mulyasari, mengatakan tugas komunitas tersebut adalah menggaet suara millennial melalui kegiatan-kegiatan positif yang tidak membuat millennial menjadi apatis terhadap pesta demokrasi terutama untuk Pilkada Makassar.

"Adapun juga program-programnya Pak Danny yang masuk dalam visi misi yang inshaallah kalau beliau terpilih nanti akan ada 10.000 training skill gratis," kata Indira kepada IDN Times, Rabu (2/12/2020).

Melalui program 10 ribu pelatihan itu, kata Indiria, millennial diharapkan mengambil peran paling banyak. Sebab millennial diharapkan mempunyai peranan penting dalam pembangunan di Kota Makassar. 

"Jadi kalau mereka ikut pelatihan skill training tentunya akan dapat sertifikat. Mereka akan bisa membantu mengurangi tingkat pengangguran dan mereka bisa membantu pertumbuhan ekonomi juga di Kota Makassar," katanya. 

Baca Juga: Pilkada Makassar: Danny-Fatma Usung Konsep Makassar Kota Dunia

2. Paslon Appi-Rahman andalkan relawan millennial

Paslon Pilkada Makassar nomor urut 2 Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando saat pengundian nomor urut di Hotel Harper Makassar, Kamis (24/9/2020). Dok KPU Makassar

Kubu Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando atau Appi-Rahman juga tak ingin kalah dalam merebut hati millennial. Sejumlah relawan yang tergabung dalam Adindana Appi-Rahman kian gencar mengajak para pemilih dari kalangan anak muda.

Mereka makin intens melakukan door to door untuk mengampanyekan program dari paslon tersebut. Sasaran utamanya tentu saja memaksimalkan sosialisasi program Appi-Rahman yang fokus pada kesejahteraan kalangan millennial. 

"Jadi titik yang sudah didatangi Pak Appi dan Pak Rahman kita datangi kembali, kami kumpulkan anak-anak muda di lokasi itu dan sosialisasikan ulang program-program Appi-Rahman yang menyentuh langsung kalangan milenial," terang Ketua Adindana Appi-Rahman, dr Myzard Andry Bulu.

Myzard menerangkan aksi 'Menyapa Milenial' yang mereka lakukan intens setiap harinya dalam beberapa pekan terakhir ini. Selain bertujuan menggalang suara untuk Appi-Rahman, aksi Myzard dan kawan-kawan juga bertujuan agar para millennial tak lagi golput.

"Anak muda saat ini harus mengambil peran penting untuk perubahan. Jadi keren itu datang ke TPS dan pilih Appi-Rahman," katanya.

Baca Juga: Pilkada Makassar: Appi-Rahman Tawarkan Visi Makassar Bangkit

3. Paslon DILAN sejak awal sudah usung konsep millennial

Paslon Pilkada Makassar nomor urut 3 Syamsu Rizal-Fadli Ananda. Dok KPU Makassar

Berbeda dengan tiga paslon lainnya, paslon Syamsu Rizal-Fadli Ananda mengaku sejak awal sudah mengusung konsep millennial. Mereka juga secara terang-terangan akan lebih fokus menggaet pemilih millennial. Karena itu, mereka pun menggunakan akronim DILAN, tokoh fiksi yang akrab dengan kalangan millennial.

Juru Bicara Paslon DILAN, Widya Syadzwina, tak ingin berkomentar lebih jauh. Namun dia memastikan paslon DILAN mempunyai strategi khusus dalam merangkul kaum millennial untuk memilih paslon tersebut di hari pemungutan suara 9 Desember 2020 nanti.

"Intinya kita berusaha semaksimal mungkin untuk bisa menggaet suara milenial sebanyak-banyaknya," kata perempuan yang disapa Wina ini.

Salah satu strategi yang dilakukan untuk meraup suara millennial, kata Wina, adalah dengan melakukan sosialisasi baik secara online maupun offline mengenai program-program yang menyentuh kalangan millennial. Misalnya program Rumah Kece atau Rumah Kreatif Centre yang akan menjadi tempat para millennial yang ingin mendapat pelatihan agar nantinya siap kerja.

"Rumah kece juga bisa jadi tempat untuk para milenial berinteraksi sehingga bisa saling support juga dalam berbagai hal," katanya.

Baca Juga: Pilkada Makassar: DILAN Ingin Makassar Jadi Kota Sombere

Berita Terkini Lainnya