Polda Sulsel Klarifikasi Kampus di Makassar soal Ferienjob

Selidiki kasus TPPO berkedok magang mahasiswa ke Jerman

Makassar, IDN Times - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan melalui Direktorat Reserse Kriminal Umum menyelidiki kasus dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berkedok program magang mahasiswa alias Ferienjob ke Jerman. 

Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian R. Djajadi mengungkapkan, pihaknya menindaklanjuti kasus yang ditangani Mabes Polri.  Menurut informasi dari Mabes, ada beberapa mahasiswa dari perguruan tinggi di Sulsel yang mengikuti program tersebut. Polda menyelidiki dugaan kerja sama pihak kampus dengan penyelenggara.

"Saya dapat informasi dari Bareskrim, bahwa sebenarnya di sana sudah ditangani. Justru kita mendeteksi dan tetap melakukan penyelidikan. Kalau data dari Mabes sudah ada. Tetapi, tentu Polda Sulsel tidak bisa tanpa bukti materiil, ataupun data yang valid," kata Kapolda dikutip dari Antara, Rabu (3/4/2024).

Kapolda menyebut kasus ini bukan kasus baru dengan kedok magang paruh waktu bagi mahasiswa di tingkat perguruan tinggi. Melainkan ada pula di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK.

"Dulu, pernah saya tangani kasus seperti ini saat tugas di Bareskrim," papar mantan Dirtipidum Bareskrim Polri ini menekankan.

Dari data Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi, (Kemendikbud Ristek) tercatat ada 41 perguruan tinggi di Indonesia pernah mengikuti program Ferienjob ke Jerman. Sedangkan di Kota Makassar ada tujuh perguruan tinggi. Kampus tersebut masing-masing Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Islam Negeri Alauddin (UIN Alauddin) Makassar, Universitas Hasanudin (Unhas). Perguruan Tinggi yakni Universitas Indonesia Timur (UIT), Universitas Kristen Indonesia (UKI) Paulus, Universitas Fajar, dan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.

Direktur Ditreskrimum Polda Sulsel Kombes Pol Jamaluddin Farti mengatakan pihaknya telah melakukan klarifikasi kepada dua kampus dan beberapa mahasiswa sebagai bagian dari penyelidikan. "Kami sudah klarifikasi beberapa kampus dan mahasiswanya dan mereka sudah dipulangkan. Sementara ini baru dua kampus kita klarifikasi. Terpenting, sudah ada diklarifikasi," kata Jamaluddin.

Saat ditanyakan sudah berapa mahasiswa yang diperiksa dalam hal klarifikasi tersebut, kata dia, sejauh ini belum bisa disebutkan karena masih dalam proses penyelidikan dan pengembangan kasus.

"Nantilah itu (jumlah mahasiswa diperiksa). Terpenting sudah ada beberapa yang kita klarifikasi. Ini sementara berjalan dulu. Ini kan kita melihat data di Bareskrim. Bareskrim yang ungkap dan ada di Sulsel, kita tentu proaktif," katanya.

Kendati demikian dari penyelidikan pada program Ferienjob atau magang ke Jerman tersebut, bukan merupakan program resmi Kemendikbudristek setelah dilaksanakan pendalaman.

" egini, karena kampus kalau saya baca ada mahasiswanya berangkat, tapi tanpa sepengetahuan kampus. Itu kan yang tahu mereka, yang mandiri. Tapi, kami sendiri sementara baru dua kampus yang kita klarifikasi," dia melanjutkan.

Baca Juga: Unhas Tegaskan Tak Terlibat Program Magang Mahasiswa di Jerman

Baca Juga: UIN Alauddin Tegaskan Tak Terlibat TPPO Mahasiswa Magang di Jerman

Baca Juga: Unismuh Makassar Disebut Terlibat TPPO Berkedok Program Magang Jerman

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya