Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Waspada! Kasus COVID-19 di Makassar Melonjak Sepekan Terakhir

Petugas menyiram tanaman di dekat baliho berisi imbauan untuk tinggal di rumah agar terhindar dari COVID-19 di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (17/4/2020). (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Makassar, IDN Times - Kasus infeksi COVID-19 di Makassar, Sulawesi Selatan, kembali melonjak dalam sepekan terakhir. Sebelumnya, peningkatan kasus juga mulai terjadi tidak lama setelah libur lebaran.

Epidemiolog Universitas Hasanuddin, Ansariadi, menyampaikan berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Kota Makassar, jumlah kasus COVID-19 per 31 Mei - 6 Juni 2021 sebanyak 115 orang. Kemudian pada 7 - 13 Juni 2021, ada 144 kasus baru.

"Perkembangan kasus COVID-19 per minggu, masing-masing terjadi peningkatan kasus setiap minggunya," kata Ansariadi, Senin (14/6/2021).

1. Proyek apartemen menjadi penyebab melonjaknya kasus COVID-19 di Makassar

Lokasi proyek pembangunan apartemen mewah di Makassar yang disegel petugas. IDN Times/Sahrul Ramadan

Ansariadi memaparkan penyebab peningkatan kasus COVID-19 di Makassar karena adanya kasus pada sejumlah pekerja proyek di Apartemen Sudirman 31, di Jalan Jenderal Sudirman. Kasus pada proyek itu bermula dari pekerja asal Jawa Tengah yang terkonfirmasi positif.

Setelah itu, Satgas langsung menggelar tes swab kepada ratusan pekerja lainnya. Hasilnya, sudah lebih dari 100 orang dinyatakan positif.

"Minggu ini karena ada penularan di kalangan pekerja konstruksi," katanya.

2. Pemkot diminta perkuatan testing dan tracing

Warga menjalani tes usap (swab test) melalui mobil tes polymerase chain reaction (PCR) saat tes usap massal di Kecamatan Mamajang, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (26/9/2020). (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Dari kenaikan kasus itu, Ansariadi merekomendasikan kepada Pemerintah Kota Makassar untuk menguatkan kembali test, tracing, dan penanganan seperti isolasi pasien COVID-19.

"Upaya tracing masih harus diperbaiki dan dimonitor dengan baik untuk memastikan berjalan dengan benar," katanya.

3. Kebijakan soal keramaian perlu dievaluasi

Ilustrasi kerumunan (IDN Times/Rochmanudin)

Ansariadi juga merekomendasikan Pemkot Makassar supaya berkoordinasi dengan Pemprov Sulsel untuk mengaktifkan kembali program Wisata COVID-19 atau isolasi mandiri terpusat. Sebab menurutnya, isolasi terpusat khusus pasien bergejala ringan bisa mengurangi beban rumah sakit.

"Perlu juga evaluasi kebijakan berkumpulnya orang dalam jumlah yang besar seperti acara pernikahan dengan makan bersama (prasmanan) untuk mengurangi risiko penularan," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
Ashrawi Muin
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us