Waspada, Damkar Makassar Catat Kebakaran Meningkat Tiga Bulan Terakhir
Makassar, IDN Times - Pemadam Kebakaran (Damkar) Makassar mencatat peningkatan kasus kebakaran di daerahnya tiga bulan terakhir. Maraknya kebakaran tak terlepas dari cuaca panas dan kering di tengah musim kemarau dan fenomena el nino.
"Tiga bulan terakhir ini kita mulai Agustus ada 54 kasus, lalu September naik menjadi 85 kasus, ini termasuk tinggi. Dan saat ini walau baru awal Oktober tapi sudah ada 16 kasus," Kepala bidang Operasional Damkar Makassar, Cakrawala, Kamis (5/10/2023).
1. Banyak laporan kasus kebakaran alang-alang

Kata Cakrawala, sepanjang tahun 2023 ini penyebab kasus kebakaran terbanyak ialah alang-alang atau sampah yang tercatat 114 kasus. Kasus seperti itu terjadi 39 kali di bulan Agustus, pada September ada 57 kasus, dan di awal Oktober 11 kasus.
"Memang dalam tiga bulan terakhir banyak laporan yang masuk itu terkait kebakaran alang-alang, makanya kita selalu imbau warga untuk tiga membakar sampah atau buang puntung rokok," terang Cakrawala.
2. Masyarakat berperan mencegah kebakaran terjadi

Menurut catatan Damkar, kasus kebakaran sepanjang tahun ini tergolong tinggi. Meski, dalam lima tahun terakhir, kasus kebakaran terbanyak ada di tahun 2019, yaitu 205 kasus.
Cakrawala mengatakan, masyarakat berperan mencegah kebakaran terjadi. Yaitu dengan mengantisipasi apa saja yang bisa memicu api dan kebakaran di lingkungan sekitarnya.
"Jadi kerjasama kita semua, tentunya ini dibarengi kesadaran, kalau sudah diimbau jangan bakar sampah ya jangan. Kalaupun mau dibakar ya dilihat," kata Cakrawala.
3. Pasokan air menipis, Damkar pertimbangkan sedot

Sebelumnya, Cakrawala mengungkap wacana Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar menggunakan air laut untuk memadamkan api. Itu jika kasus kebakaran terus terjadi di tengah masa kekeringan akibat kemarau panjang.
Carkawala sejauh ini pasokan air dari PDAM masih mencukupi. Namun tidak menutup kemungkinan pasokan akan terus menipis.
"Tentu kita meminimalisir penggunaan air, ini kan peluru, amunisi kita jangan sampai habis. Jadi tidak menutup kemungkinan kami bisa saja menghisap air laut," kata Cakrawala kepada IDN Times, Senin (18/9/2023).
Cakrawala menyebut bisa saja armada Damkar Makassar menyedot air laut untuk digunakan memadamkan api. Namun upaya itu juga bisa menimbulkan risiko kerusakan mesin akibat sifat air laut yang korosif.
"Problema pasti ada kalau dipakai air laur, timbul lagi penyakit baru kan, entahlah itu korosi atau kerusakan pada mesin. Jadi itu opsional yang paling terakhir, mudah-mudahan tidak sampai pada penggunaan air laut, kita doa saja," terang Cakrawala.