Warga Demo Tolak Pembangunan IPLT di TPA Sumompo Manado

- Warga blokir operasional TPA Sumompo
- Pemkot Manado aktifkan TPS di kecamatan
- Andrei Angouw sebut kemungkinan tak lanjut pembangunan IPLT
Manado, IDN Times - Lembaga Adat Masyarakat Bantik Buha (LAMBB) menggelar unjuk rasa selama beberapa hari di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo, Kelurahan Buha, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulawesi Utara. Unjuk rasa tersebut terkait pembangunan instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT).
Koordinator Aksi Lembaga Adat Masyarakat Bantik Buha (LAMBB), Yessi Badoa, mengatakan bahwa tak ada sosialisasi terkait pembangunan IPLT di sana. "Kami bahkan mengetahuinya cuma dari para pekerja proyek," jelas Yessi, Jumat (26/9/2025).
Selain itu, pembangunan IPLT dianggap melanggar sanksi yang diberikan Kementerian Lingkungan Hidup kepada Pemkot Manado. Pada 26 Mei 2025, Pemkot Manado mendapatkan sanksi administratif berupa paksaan menghentikan pengelolaan sampah dengan sistem pembuangan terbuka (open dumping) yang memang selama ini menjadi metode TPA Sumompo.
1. Blokir operasional TPA Sumompo

Warga memblokir operasional TPA Sumompo sejak Selasa, 23 September 2025 ketika unjuk rasa pertama kali digelar. Mereka menutup gerbang masuk dan keluar TPA Sumompo dengan banner hingga batu-batu besar.
Warga juga berjaga di sekitar TPA Sumompo agar tak ada yang masuk. Massa sempat beberapa kali bentrok dengan polisi dan Satpol PP yang berusaha membuka akses.
Namun, warga berhasil bertahan. "Kami akan bertahan sampai ada solusi. Sudah cukup puluhan tahun kami menghirup udara busuk dari TPA," tutur Yessi.
2. Pemkot Manado aktifkan TPS di kecamatan

Akibat dari ditutupnya akses TPA Sumompo, pengangkutan sampah rumah tangga juga tersendat. Banyak sampah di perumahan tak diangkut lantaran truk masih mengantre di sekitar TPA Sumompo.
Untuk mengatasi hal ini, Pemkot Manado mengaktifkan tempat pembuangan sampah sementara (TPSS) di kecamatan. "Sampai hari ini, tadi, sampah masih dibuang di TPSS di kecamatan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Manado, Pontowuisang Kakauhe.
Wali Kota Manado, Andrei Angouw, telah mendengar keluhan warga di TPA Sumompo. Usai berdialog, warga akhirnya bersedia membuka TPA Sumompo kembali.
3. Andrei Angouw sebut kemungkinan tak lanjut

Setelah tiga hari unjuk rasa, Andrei Angouw akhirnya datang ke TPA Sumompo. Ia datang bersama Kapolres Manado, Kombes Pol Irham Halid, dan Dandim 1309/Manado, Kolonel Arh Yosip Brozti Dadi.
Andrei menyebut Pemkot Manado bakal mencari solusi masalah ini. "Kemungkinan kami nggak akan melanjutkan (IPLT)," tuturnya.
Warga yang mendengar hal tersebut lantas bersorak. Tak sampai 20 menit bertemu, warga membuka kembali akses TPA Sumompo.