Vaksinasi COVID-19 untuk Guru di Makassar Tetap Berlanjut saat Ramadan

23 Mar 2021, 18:42 WIB

Default Image IDN

Makassar, IDN Times - Vaksinasi COVID-19 untuk guru di wilayah Kota Makassar terus dikebut. Pemerintah Kota akan kembali menggelar vaksinasi massal untuk guru.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Andi Hadijah Iriani mengatakan, sejauh ini sudah ada sekitar 500 guru yang divaksinasi melalui Festival Vaksinasi beberapa waktu lalu.

"Kemarin 'kan baru 500 guru yang kita vaksin. Kita berharap nanti Kamis melakukan vaksinasi guru berikutnya. Dua hari atau tiga hari. Lokasinya di Tribun Karebosi," kata Hadijah di Hotel Aston Makassar, Selasa (23/3/2021).

1. Vaksinasi guru untuk persiapan sekolah tatap muka

Ilustrasi sekolah tatap muka (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Saat ini, Dinas Kesehatan Kota Makassar tengah fokus mempercepat proses vaksinasi COVID-19 untuk guru. Hal tersebut dilaksanakan agar rencana kegiatan sekolah tatap muka pada Juli 2021 bisa terealisasi.

"Kemarin Pak Wali Kota sudah mendapat informasi masukan dari Kementerian Pendidikan. Kita berharap Kota Makassar yang pertama membuka sekolah tatap muka," kata Hadijah.

2. Vaksinasi tetap berlanjut di bulan Ramadan

Default Image IDN

Hadijah mengatakan proses vaksinasi untuk kalangan guru akan tetap berjalan saat bulan Ramadan nanti. Sebab, kata dia, sudah ada Fatwa MUI yang menyebutkan bahwa vaksinasi tidak membatalkan puasa sehingga boleh dilaksanakan.

Menurut Hadijah, proses vaksinasi tetap harus dijalankan. Karena dikhawatirkan vaksinasi dosis pertama tidak berfungsi jika vaksinasi dosis kedua tidak diberikan.

"Harus kita jalankan. Karena kita takutnya batas waktu vaksinasi kedua gugur, berarti kan batal vaksinasi pertama," kata Hadijah.

3. Baru 240 ribu warga Makassar yang divaksinasi COVID-19

ilustrasi vaksin (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Hadijah mengharapkan semua warga Kota Makassar telah divaksinasi berdasarkan aturan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Pasalnya dari sekitar 1,5 juta penduduk Makassar, baru sekitar 240 ribu yang divaksinasi.

"Yang 240 ribu itu proyeksi untuk tahap satu. Nanti pasti kalau (stok) masih kurang ya kami bermohon kepada pemerintah pusat. Lalu pemerintah provinsi untuk menambah," katanya.