Tiga Daerah di Sulsel Masuk Kategori Tanggap Darurat Kekeringan

11 Sep 2023, 19:04 WIB

Ilustrasi kekeringan (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Makassar, IDN Times - Kekeringan semakin menjadi ancaman di tengah fenomena El Nino. Sejumlah daerah termasuk di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai mengalami kekeringan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Amson Padolo, menyebutkan sebagian besar wilayah Sulsel sudah masuk zona siaga darurat kekeringan kecuali daerah Luwu Raya. Sedangkan beberapa daerah telah berstatus tanggap darurat.

"Untuk yang masuk tanggap darurat ialah Maros, Makassar dan Jeneponto," kata Amson kepada IDN Times, Senin (11/9/2023).

1. Perbedaan status kebencanaan pada kekeringan

Ilustrasi lahan sawah mengalami kekeringan. (ANTARA FOTO/Jojon)

Amson menjelaskan perbedaan status kebencanaan pada kekeringan tersebut. Daerah-daerah berstatus siaga darurat yakni ketika daerah tersebut memiliki potensi ancaman yang semakin meningkat.

Kemudian, status tanggap darurat yaitu keadaan ketika ancaman bencana telah mengganggu kehidupan sekelompok masyarakat. Dalam kasus kekeringan ini, sekelompok masyarakat telah mengalami krisis air.

"Dalam status kebencanaan ini terbagi 3 yaitu siaga, tanggap darurat dan rehab rekon. Siaga pada tahapan waspada sedangkan kalau tanggap pada tahapan awas (atau ekstrem)," kata Amson.

2. Penanganan diberikan Pemda masing-masing

Kepala Pelaksana BPBD Sulsel Amson Padolo. (Dok. Istimewa)

Untuk ketiga daerah berstatus tanggap darurat itu, pemda masing-masing telah memberikan penanganan. Menurut Amson, pemda dapat masih dapat mengatasi masalah kekeringan itu.

"Pihak pemda setempat sudah melakukan berbagai upaya mengatasi dan sejauh ini mereka dapat mengatasi. Seperti Kota Makassar yang mendistribusikan air-air minum dengan pelibatan berbagai stakeholder," kata Amson.

3. Makassar tetapkan status tanggap darurat

Foto hanya ilustrasi. (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Sementara itu, Pemkot Makassar telah menetapkan kondisi tanggap darurat kekeringan sejak beberapa hari lalu. Pemkot bahkan telah membentuk satgas khusus untuk penanganan kekeringan.

"SK tanggap darurat telah dibuat dan sedang berproses, sehingga pendistribusian air bersih harus dilakukan secara terkoordinir," kata Kepala BPBD Kota Makassar, Hendra Hakamuddin.

Kekeringan yang melanda 5 kecamatan di Kota Makassar berdampak pada krisis air bersih. Karena itu, Pemkot mendistribusikan air bersih ke rumah-rumah yang terdampak kekeringan.

"Skala prioritas di sini yakni wilayah yang memang kesulitan sumber air dan kesulitan terdistribusi oleh PDAM," katanya.