Tegas! PWNU dan PCNU se-Sulsel Tolak Muktamar Luar Biasa NU

Makassar, IDN Times - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Provinsi Sulawesi Selatan dengan tegas menyatakan menolak Wacana dan rencana Muktamar Luar Biasa (MLB) NU. Pernyataan ini ditegaskan melalui pernyataan bersama PWNU dan PCNU se-Sulsel yang berisi sejumlah poin pernyataan.
Ketua PWNU Sulsel KH. Hamzah Harun Ar Rasyid menilai MLB menjadi upaya merongrong dan memecah belah keutuhan NU. Upaya melemahkan NU melalui MLB harus dihalau sebab tidak sejalan dengan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama'ah dan budaya organisasi yang berkembang di lingkungan NU selama ini.
“Sejarah telah mencatat bahwa setiap upaya percobaan untuk mengadakan MLB yang dilakukan oleh segelintir orang atau oknum tidak pernah berhasil, karena tidak sejalan dengan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama'ah dan budaya organisasi yang berkembang di lingkungan NU selama ini,” katanya dalam keterangan pers yang dikutip, Selasa (10/12/2024).
1. Seluruh elemen NU di Sulsel disebut solid dalam satu barisan

Harus menyatakan, seluruh elemen NU di Provinsi Sulsel, berkomitmen untuk bersama-sama mengembangkan Jam’iyah NU yang solid dan koheren, dan mendukung PBNU untuk terus melangkah dan tetap istiqamah dalam membuat kebijakan-kebijakan strategis. Hal ini merupakan wujud peningkatan khidmahnya kepada masyarakat, bangsa dan negara.
Selain terkait penolakan pada MLB dan dukungan kepada PBNU, PWNU dan PCNU Se-Sulsel juga mengajak segenap elemen NU, baik struktural maupun kultural, untuk senantiasa berada dalam satu barisan yang solid bersama PBNU. "Hal ini ditujukan untuk mewujudkan visi merawat jagat dan membangun peradaban sebagai wujud khidmah jam’iyah untuk kemaslahatan masyarakat, bangsa, negara, dan kemanusiaan secara universa," ucapnya.
2. Rencana MLB mengganggu integritas organisasi

Hal senada disampaikan Sekretaris Umum PWNU Sulsel, M. Tonang yang mengaku tak paham apa urgensi MLB sehingga itu terus didorong segelintir kelompok. Dia mengatakan, PWNU dan PCNU se Sulsel menolak keras rencana MLB tersebut karena dianggap akan mengganggu integritas organisasi.
“PWNU dan PCNU Sulsel mengambil sikap tegas Menolak apapun upaya orang untuk mengganggu integritas organisasi akan mereka tolak, termasuk mereka yang sekarang bicara soal MLB,” katanya.
3. Isi pernyataan sikap tertulis

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Propinsi Sulawesi Selatan, dan 24 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama se-Sulawesi Selatan, menyatakan dengan tegas melalui pernyataan bersama, sebagai berikut:
- Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama se-Sulawesi Selatan mendukung segala kebijakan dan selalu bersinergi dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan.
- Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama se-Sulawesi Selatan tetap berikhtiar dan satu barisan besama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk mewujudkan visi “Merawat Jagat dan Membangun Peradaban” dalam mencapai kemaslahatan umat, bangsa dan negara.
- Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama se-Sulawesi Selatan mendukung agenda kerja pemerintah Republik Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan masyararakat yang adil dan sejahtera berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
- Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama se-Sulawesi Selatan bersama-sama menyatakan dengan tegas MENOLAK MUKTAMAR LUAR BIASA (MLB) dan menyatakan bahwa agenda tersebut adalah bentuk propaganda oleh segelintir oknum yang tidak bertanggungjawab yang hanya ingin memecah belah keutuhan Nahdlatul Ulama. MUKTAMAR LUAR BIASA (MLB) tidak sejalan dengan nilai-nilai Ahlusunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah dan bertentangan dengan budaya organisasi yang berlaku dilingkungan Nahdlatul Ulama.
Pernyataan sikap ditandatangani AGH. KH. Baharuddin HS (Rois Syuriyah), Kamaruddin Amin (Katib), KH. Hamzah Harun Al-Rasyid (Ketua Tanfidziyah), Muh. Tonang, (Sekretaris Tanfidziyah).