Survei Terbaru Pilkada Makassar, Pasangan ADAMA Kembali Unggul

21 Okt 2020, 16:45 WIB

SMRC merilis hasil survei elektabilitas paslon Pilkada Makassar di Hotel Aryaduta, Rabu (21/10/2020). IDN Times/Asrhawi Muin

Makassar, IDN Times - Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Makassar, Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto dan Fatmawati Rusdi, tampaknya akan semakin percaya diri dalam kontestasi Pilkada Makassar. Pasalnya, hasil survei menunjukkan elektabilitas pasangan nomor urut 1 ini masih lebih tinggi dibandingkan tiga paslon lainnya.

Dua hasil survei menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan yang dikenal dengan sebutan ADAMA ini jauh lebih tinggi dibandingkan paslon lainnya. Terbaru, hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa elektabilitas Danny-Fatma berada di posisi teratas, mencapai 41,9 persen.

Di posisi kedua, ada pasangan Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando (APPI-RAHMAN) yang masih jauh tertinggal yakni hanya 17,8 persen. Sementara pasangan Syamsu Rizal-Fadli Ananda (DILAN) berada di posisi ketiga dengan 16,6 persen dan pasangan Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun Armin (IMUN) masih menjadi urutan terakhir dengan 6,8 persen.

1. Popularitas tinggi berpengaruh pada elektabilitas

Paslon nomor urut 1 di Pilkada Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi saat pengundian nomor urut di Hotel Harper Makassar, Kamis (24/9/2020). (Dok KPU Makassar)

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, menjelaskan Danny Pomanto adalah calon paling populer yang dikenal oleh sekitar 89 persen warga. Sementara Syamsu Rizal 83 persen, Munafri Arifuddin 81 persen, dan Irman Yasin Limpo 72 persen.

Di antara warga yang tahu, mereka yang suka kepada Danny sebanyak 85 persen lebih tinggi dari likeability. Sementara Syamsu Rizal 81 persen, Munafri Arifuddin 72 persen dan Irman Yasin Limpo 63 persen.

"Kuantitas dan kualitas popularitas yang lebih tinggi menjelaskan mengapa elektabilitas Moh Ramdhan Pomanto sementara lebih tinggi dibanding calon lain," kata Deni saat rilis hasil survei pilkada Kota Makassar di Hotel Aryaduta, Rabu (21/10/2020).

2. Dukungan warga masih bisa berubah

Ilustrasi Pilkada serentak 2020, IDN Times/ istimewa

Meski elektabilitas paslon ADAMA tinggi saat ini, namun potensi perubahan suara tetap ada pada sebulan terakhir masa kampanye. Diakui Deni, elektabilitas ADAMA yang tinggi dalam survei memang menguntungkan. Hanya saja ada banyak pemilih yang tidak loyal.

"Sangat banyak warga yakni 49 persen yang menyatakan baru akan memastikan pilihan ketika waktu pilkada sudah dekat, yakni beberapa minggu sebelum pemilihan sampai dengan hari-H," kata Deni.

Menurut Deni, dukungan warga, utamanya 49 persen ini, kepada masing-masing paslon masih bisa berubah.

"Hal ini semua bergantung pada seberapa efektif dan positif kerja sosialisasi yang dilakukan masing-masing paslon sampai pilkada diadakan," katanya.

3. Elektabilitas ADAMA juga unggul di dua survei

Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi berfoto bersama usai mendaftar di kantor KPU Makassar, Jumat (4/9/2020). IDN Times/Asrhawi Muin

Survei dilakukan SMRC sejak 21 - 25 September 2020. Namun sebelum SMRC merilis hasil surveinya, Celebes Research Center (CRC) juga lebih dulu merilis hasil surveinya pada 12 Oktober 2020 lalu. Survei yang dilakukan CRC pada periode 25 September - 5 Oktober 2020 itu juga menempatkan pasangan ADAMA di urutan teratas yang mencapai 40,4 persen.

Perolehan paslon ADAMA juga jauh mengungguli tiga paslon lainnya. Hal itu karena paslon APPI-RAHMAN yang berada di urutan kedua hanya memperoleh 23,5 persen. Sementara, elektabilitas paslon DILAN mencapai 14,4 persen dan paslon IMUN 6,5 persen.

Sebagai informasi, survei yang dilakukan oleh SMRC ini menggunakan 410 sampel. Sampel dipilih dengan metode multistage random sampling dengan jumlah proporsional. Margin of error atau tingkat kesalahan survei diperkirakan kurang lebih 5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.