Sempat Diperpanjang, Pendaftar KPPS Pilkada Makassar Penuhi Kuota

Menurut Endang, terpenuhinya jumlah pendaftar hingga di tiap kelurahan merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi oleh KPU Makassar, PPK dan PPS . Mereka berhasil meyakinkan masyarakat, sebab awalnya banyak yang takut bertugas untuk pilkada di masa pandemik COVID-19.

"(Mereka) yang telah saling bersinergi sosialisasikan dan meyakinkan warga untuk mendaftar menjadi penyelenggara di TPS di tengah situasi pandemi ini," kata Endang.

Setelah ini, Endang menerangkan, tahapan selanjutnya adalah verifikasi administrasi dan wawancara oleh PPS. Hal ini dimaksudkan untuk tetap memastikan kualitas dan integritas calon KPPS sesuai persyaratan yang telah ditentukan.

Jika dibandingkan dengan Pemilu 2019 lalu, jumlah anggota KPPS yang dibutuhkan saat ini lebih sedikit. Itu karena jumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang berkurang, sehinigga anggota KPPS yang dibutuhkan turut berkurang.

"Karena jumlah kebutuhan KPPS itu dihitung dari jumlah TPS dikali tujuh orang," kata Endang.

Jumlah TPS pada Pemilu 2019 lalu di Kota Makassar sebanyak 3.998 TPS. Jika dikalilkan dengan 7 orang anggota KPPS dalam satu TPS maka jumlahnya adalah 27.986 orang.

Angka ini berbeda jauh dengan jumlah TPS saat ini hanya hanya 2.394. Dengan demikian, jumlah anggota KPPS yang dibutuhkan saat ini hanya  16.758 orang. Perbandingan yang berbeda jauh dari Pemilu 2019.

KPU Makassar membuka pendaftaran calon KPPS pada 7-14 Oktober 2020. Tapi pendaftaran diperpanjang karena hingga hari terakhir pendaftaran, jumlah pendaftar belum mencapai kuota minimum, yakni 16.758 orang.

Endang mengaku pihaknya sempat khawatir proses pendaftaran anggota KPPS ini tidak memenuhi kuota karena kurangnya pendaftar. Apalagi mengingat rekrutmen anggota KPPS dilaksanakan di dalam situasi pandemik COVID-19.

Dia mengaku ada beberapa kendala dalam perekrutan calon anggota KPPS ini. Salah satunya adalah pendaftar susah mendapat surat keterangan sehat karena kurangnya ketersediaan blanko di sejumlah puskesmas.  

"Yang kami rasakan adalah pesimisme banyak pihak bahwa pendaftar tidak akan terpenuhi karena banyak yang takut, tapi itu ternyata bisa terpenuhi," kata Endang.