Sekelompok Pria Berambut Gondrong Ikut Demo di Makassar, Siapa Mereka?

Kepemimpinan era Jokowi-Ma'ruf, menurut Yayat, wajar diberi kartu merah. Dalam arti, Jokowi dianggap telah gagal memimpin Indonesia. Kegagalan yang dimaksud Yayat, antara lain hilangnya demokrasi di Indonesia.

"Sebab kami menganggapnya bahwa dalam kepemimpinannya dua periode itu kemudian terdapat beberapa kejanggalan yang kami anggap fatal, salah satunya di antaranya adalah persoalan pasal 28 ayat 1945 yang menyangkut persoalan demokrasi," kata Yayat

Masih soal demokrasi, menurut Yayat, indikasi hilangnya kebebasan berpendapat menurutnya, terlihat saat masyarakat menggelar unjuk rasa. Yayat menilai aparat negara sering melakukan tindakan represif untuk membubarkan aksi unjuk rasa.

"Kami dari gondrongers bersatu menyatakan bahwa ketika kita melakukan unjuk rasa sering kali kita dilakukan tindakan represif dan itu ada bentuk daripada pembungkaman," ucap dia.

Aliansi Gondrong Bersatu juga menyampaikan penolakan terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM. Mereka meminta pemerintah segera menangani harga kebutuhan pokok masyarakat yang masih tidak menentu.

"Selain daripada itu, harga BBM hari ini kita sama-sama ketahui itu adalah isu sentral yang kemudian harusnya bisa menjadi perhatian kita bersama," kata Yayat.

Unjuk rasa kelompok Mahasiswa di Makassar, Sulawesi Selatan, digelar di sejumlah titik. Antara lain, di depan kampus UIN Alauddin di Jalan Alauddin Makassar, depan Universitas Muhammadiyah (Unismuh), dan pusat demonstrasi di depan gedung DPRD Sulsel di Jalan Urip Sumoharjo.

Suasana sempat tegang di depan DPRD Sulsel pada sore jelang Magrib. Polisi memukul mundur mahasiswa hingga ke Jalan AP Pettarani. Saat ini, situasi sudah mulai kondusif. Mahasiswa telah membubarkan diri, meski beberapa kelompok masih bertahan di Jalan AP Pettarani hingga malam hari.