Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Saling Bersurat, Perempuan Adat Kajang Kenalan dengan Kawan Pena di Padang

Ayu Adriyani dan AB Sarca Putera, dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Padang (UNP), saat berada di Kawasan Adat Kajang, Bulukumba, Sabtu (9/8/2025)
Ayu Adriyani dan AB Sarca Putera, dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Padang (UNP), saat berada di Kawasan Adat Kajang, Bulukumba, Sabtu (9/8/2025). Dok. IDN Times/Istimewa
Intinya sih...
  • Ruang untuk bertukar pengetahuan
  • Perempuan Adat Kajang bercerita tentang kehidupan dan hutan
  • Didampingi jurnalis IDN Times
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Bertepatan dengan Hari Masyarakat Adat Internasional, Perempuan muda dari kelompok Masyarakat adat Ammatoa Kajang memulai menulis surat untuk kawan pena di Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu (9/8/2025). Dua kelompok Masyarakat ini akan saling berkirim surat selama tiga periode dengan tiga tema yang berbeda, mulai Agustus hingga Oktober 2025.

Untuk tahap pertama, surat ditulis dan dikirim dari Kajang ke Kota Padang. Tema pertama yang diangkat adalah Perkenalan. Di akhir Agustus nanti, surat dari Kota Padang untuk Perempuan muda di Suku Kajang akan dikirim  sebagai surat balasan. Selanjutnya, tema kedua adalah Cerita dari Rumah, dan tema ketiga adalah Mimpi, Harapan, dan Ketakutan.

1. Ruang untuk bertukar pengetahuan

Ayu Adriyani, dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Padang (UNP), saat berada di Kawasan Adat Kajang, Bulukumba, Sabtu (9/8/2025)
Ayu Adriyani, dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Padang (UNP), saat berada di Kawasan Adat Kajang, Bulukumba, Sabtu (9/8/2025). Dok. IDN Times/Istimewa

Aktivitas berkirim surat ini adalah ruang untuk bertukar pengetahuan satu sama lain yang digagas oleh Ayu Adriyani dan AB Sarca Putera, dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Padang (UNP).

"Program ini adalah aktivitas inti dari program “Proyek Epistolari: Pesan-pesan dari Dua Nusa”. Program ini adalah program yang didanai oleh Lembaga Pulitzer Center, NGO yang berbasis di Amerika Serikat, melalui program Impact Seed Fund (ISF) 2025," kata Ayu.

2. Perempuan Adat Kajang bercerita tentang kehidupan dan hutan

Ayu Adriyani dan AB Sarca Putera, dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Padang (UNP), saat berada di Kawasan Adat Kajang, Bulukumba, Sabtu (9/8/2025).
Ayu Adriyani dan AB Sarca Putera, dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Padang (UNP), saat berada di Kawasan Adat Kajang, Bulukumba, Sabtu (9/8/2025). Dok. IDN Times/Istimewa

Masyarakat adat Ammatoa dan kelompok Perempuan di Kota Padang adalah dua kelompok masyarakat yang lahir dan tumbuh dari dua kontur geografis yang berbeda. Sebagai masyarakat adat, lima orang Perempuan adat yang terlibat dalam proyek ini masih hidup dengan lingkungan yang dikelilingi hutan dan kearifannya yang masih terlihat dalam beragam praktik kehidupan.

Washington Post dalam salah satu liputannya menyebut Masyarakat Adat Ammatoa Kajang sebagai penjaga hutan terbaik dunia. Lewat bagaimana eksistensi hutan pada Masyarakat Adat Ammatoa, proyek ini mencoba mengekplorasi bagaimana posisi Perempuan dalam melihat adat dan hutannya.

"Berbeda dengan Kajang yang masih dikelilingi hutan. Padang adalah daerah yang terletak di pinggiran pesisir barat pulau Sumatera. Perempuan muda yang terlibat dalam proyek ini adalah bagian dari Masyarakat kota Padang yang lebih akrab dengan lautan," tambah Ayu.

3. Didampingi jurnalis IDN Times

Para perempuan Adat Kajang menulis surat untuk sahabat penda mereka di Padang, Sabtu (8/10/2025).
Para perempuan Adat Kajang menulis surat untuk sahabat penda mereka di Padang, Sabtu (8/10/2025). IDN Times/Istimewa

Hutan dan laut menjadi dua ekosistem yang narasinya akan saling dipertukarkan dalam aktivitas surat menyurat ini. Surat menyurat adalah ruang aman dan pelan untuk masing-masing kelompok masyarakat bercerita tentang pengetahuan lokal, hubungan mereka dengan lingkungan, pengetahuan yang diwariskan secara turun-temurun melalui praktik budaya, kepercayaan, dan cara hidup sehari-hari.

Dalam proses penulisannya, masing-masing kelompok Perempuan ini didampingi oleh jurnalis lokal. Pendampingan pada kelompok adat Ammatoa Kajang dilakukan oleh Irwan Idris, IDN Times Sulsel.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us