Rombongan Polres Kepulauan Talaud Jadi Korban Kebakaran KM Barcelona V

- Pejabat Polres Kepulauan Talaud menjadi korban kebakaran KM Barcelona VA
- Insiden terjadi saat makan siang, memaksa penumpang melompat ke laut tanpa barang selamat
- Tidak ada barang yang berhasil diselamatkan, termasuk akta kelahiran dan KK asli
Manado, IDN Times - Para penumpang yang menjadi korban kebakaran KM Barcelona VA di Perairan Pulau Talisei, Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, telah dievakuasi. Mereka dievakuasi melalui Pelabuhan Munte dan Serei di Minut serta Pelabuhan Manado.
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Manado sendiri mengirim 8 kapal untuk evakuasi. Kapal yang dikerahkan adalah Kapal Basarnas Bima Sena, Kapal Bakamla Gajah Laut, KN 333 milik PLP, KM Barcelona III, KM Venetian, KM Venecian, dan dua kapal milik Lantamal VIII Manado.
Rencananya, semua penumpang akan dibawa ke Manado namun bertahap. "Evakuasi masih berlangsung," kata Syahbandar Pelabuhan Manado, Kolonel (Mar) Amrul Adriansyah, Minggu (20/7/2025).
1. Pejabat Polres Kepulauan Talaud turut menjadi korban

Sejumlah pejabat Polres Kepulauan Talaud dan keluarga turut menjadi korban dalam insiden ini. Mereka adalah Kasat Lantas Polres Talaud, Iptu Christian Mewengkang, dan keluarga; serta Kasat Reskrim Polres Talaud, Iptu Glen Damar, dan keluarga.
Hal ini dibenarkan oleh Kapolres Talaud, AKBP Arie Sulistyo Nugroho. "Iya, mereka dan Bhayangkari Polres Talaud memang ke Manado karena ada acara kedinasan," ungkapnya.
2. Terjadi saat makan siang

Saat kejadian, semua penumpang sedang makan siang. Ada juga yang sedang tidur siang.
Kemudian istri Christain, Alwina Inang, mendengar orang berteriak kebakaran dari belakang kapal sekitar pukul 12.00 WITA. "Saya sedang makan bersama keluarga Kasat Reskrim Polres Talaud, tiba-tiba asap masuk ke anjungan kapal," tambah Alwina.
Tanpa berpikir panjang, mereka langsung melompat ke laut menggunakan life jacket maupun lifebuoy. Mereka harus bertahan sekitar 1 jam di laut sebelum tim penyelamat tiba dan dievakuasi ke Pelabuhan Serei.
3. Tak ada barang selamat

Penumpang lain bernama Jonal Halean dan keponakannya, Yedija Parauba, berada di dek 3 saat kejadian. Jonal mengaku sempat melihat kepulan asap hitam namun tak pekat dari bagian knalpot kapal.
Saat itu juga, ia mendengar percakapan anak buah kapal (ABK) bahwa ada kebakaran. Ia pun membangunkan keponakannya yang tertidur.
Mereka langsung mencari lifebuoy dan terjun ke laut. Tak ada barang yang berhasil dibawa. "Padahal ada akta kelahiran dan KK asli di tas," ujar Yedija.