Pensiunan PNS di Ambon Ditemukan Tewas Membusuk di Rumahnya

- Pensiunan PNS Samuel Lekatompessy ditemukan tewas di rumahnya, tinggal seorang diri.
- Ditemukan tergeletak di ruang tamu di atas tumpukan sampah botol plastik.
- Keluarga menolak otopsi, korban memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi dan diabetes.
Ambon, IDN Times - Seorang pensiunan PNS bernama Samuel Lekatompessy, warga Kelurahan Lateri, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, Maluku, ditemukan tewas di rumahnya, Kamis (20/2/2025) pukul 19.15 WIT. Pria 72 tahun itu tinggal seorang diri.
Samuel ditemukan tergeletak di ruang tamu dengan posisi menyamping di atas tumpukan sampah botol plastik.
Awalnya tetangga mencium bau busuk

Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ipda Janet S Luhukay menjelaskan, dari pengakuan Ketua RT 002/ RW 01 bernama Veky Wattimena (39), awalnya dia mencium bau busuk yang menyengat dari rumah korban saat malam.
“Tetapi Veky mengira bahwa bau tersebut dari bangkai hewan yang mati sehingga dia tidak menghiraukan,” kata Janete kepada wartawan, Kamis (21/2/2025).
Janet mengungkapkan meski begitu sejumlah warga juga melapor bahwa mencium bau busuk serupa yang berasal dari rumah Samuel. Veky bersama warga setempat kemudian mengecek ke rumah korban.
"Saat warga membuka pintu kondisi rumah dalam keadaan gelap, menggunakan penerangan (senter) HP langsung melihat korban sudah tidak bernyawa di atas tumpukan botol plastik," ungkapnya.
Janet mengatakan penemuan mayat lalu dilaporkan ke Polsek Baguala. Tak berselang lama, polisi datang ke tempat kejadian perkara (TKP) guna memasang garis polisi.
Setelah itu, korban dievakuasi ke menggunakan mobil ambulance menuju RS Bhayangkara Ambon untuk diperiksa lebih lanjut.
Korban memiliki riwayat sakit hipertensi dan diabetes

Lebih lanjut, Janet mengatakan dari keterangan keluarga korban bahwa korban tinggal sendiri di rumah tersebut. Korban juga memiliki riwayat penyakit layaknya orang tua yang sudah lansia, seperti hipertensi dan diabetes.
Pihak keluarga menolak jasad korban diotopsi dan ikhlas atas kematiannya.
"Keluarga korban telah mengikhlaskan kematian korban dan menolak untuk dilakukan proses otopsi terhadap jenazah korban. Dan menurut hasil pemeriksaan medis korban tidak mengalami tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya," jelasnya.