Peningkatan Kasus PMK di Sulsel, 1.533 Hewan Ternak Terinfeksi

Makassar, IDN Times - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan peningkatan. Hingga Januari 2025, sebanyak 1.533 ekor ternak terinfeksi PMK, tersebar di tujuh kabupaten/kota. Sebelumnya, dilaporkan 1.439 ekor ternak terinfeksi PMK per Oktober hingga Desember 2024.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Nurlina Saking, mengatakan kasus ini sempat sporadis dan kecil sepanjang 2024. Namun kini terjadi lonjakan yang cukup besar.
"Ini di Sulawesi Selatan terlaporkan beberapa kabupaten mengalami peningkatan kasus PMK. Jadi sepanjang tahun 2024 ada kasus tapi memang sangat sporadis kecil, masih sisa-sisa kasus dari kita mulai dari tahun 2022," kata Nurlina, Sabtu (25/1/2025).
1. Kasus tersebar di 7 kabupaten dan kota

Peningkatan ini terdeteksi di beberapa kabupaten seperti Gowa, Takalar, Sinjai, Makassar, Toraja Utara, Palopo, dan Bone. Kasus terbesar ada di Gowa dan Takalar dengan jumlah kasus masing-masing mencapai 900 dan 600 ekor.
"Tahun 2022 kena wabah tidak semua langsung tdk ada kasus tapi sangat sporadis namun ternyata ada peningkatan kasus di beberapa kabupaten ada 7 kabupaten yang melaporkan adanya tambahan kasus," kata Nurlina.
2. Ada 1.694 total hewan ternak yang terinfeksi

Data terbaru menunjukkan bahwa dari 1.694 ekor ternak yang terinfeksi, satu ekor dinyatakan mati, sementara 115 ekor sudah sembuh. Namun, masih ada 1.533 ekor yang tetap terinfeksi.
"PMK ini yang dilaporkan ada pada sapi potong dan kambing," kata Nurlina.
3. Vaksinasi dipercepat untuk cegah penyebaran

Untuk menangani wabah ini, Pemprov Sulsel bersama pemerintah kabupaten/kota telah menerima bantuan vaksin dari berbagai pihak. Sulsel mendapat 20.100 dosis vaksin dari Kementerian Pertanian yang diberikan secara bertahap.
Kemudian, ada tambahan 2.500 dosis dari program Corporate Social Responsibility (CSR). Total vaksin yang sudah dialokasikan mencapai 23.000 dosis, yang kini sedang disebarkan ke tujuh kabupaten yang terdampak.
"Itu sudah dialokasikan semua ke 7 kabupaten kota," kata Nurlina.