Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ANTARA/Diasty Surjanto

Makassar, IDN Times - Sesosok mayat lelaki ditemukan tewas bersimbah darah di dalam lingkungan Kampus Universitas Islam Makassar (UIM), Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Rabu (4/12). Dia diduga menjadi korban pembunuhan.

Mayat pertama kali ditemukan oleh saksi bernama Irvan (33), sekitar pukul 12.30 WITA "Ditemukan di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) kampus UIM," kata Kapolsek Tamalanrea, Kompol Syamsul Bakhtiar, sesaat lalu.

1. Korban merupakan pekerja bangunan di Rusunawa Kampus UIM

Ilustrasi gedung, Dok IDN Times/Surya Aditya

Polisi langsung memeriksa sejumlah saksi dan menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari pemeriksaan awal polisi diketahui, korban diketahui merupakan pekerja bangunan di Rusunawa Kampus UIM.

Korban berinisial TM (19), warga di Jalan Lanraki, Kecamatan Tamalanrea, Makassar.

2. Korban terlibat cekcok dengan pelaku sebelum dibunuh

(Ilustrasi kasus pembunuhan) IDN Times/Arief Rahmat

Hasil identifikasi, TM merupakan korban penganiayaan rekan seprofesinya. Kata Syamsul, korban sempat terlibat cekcok lebih dulu dengan rekannya berinisial AN.

Penyebab cekcok, sejak Senin (2/12) kemarin terjadi, karena persoalan kehabisan bahan material bangunan. "Jadi korban sementara istirahat, pelaku datang menegur kenapa istirahat. Jawabannya (korban) tidak ada bahan, habis. Kemudian pelaku mengancam akan mengeluarkan para pekerja," terang Syamsul.

Kejengkelan pelaku disebutkan memuncak saat bertemu dengan korban petang tadi. Pelaku kemudian langsung menikam korban. "Ditikam di bagian dada sebelah kiri dan perut sebelah kiri bagian bawah," ungkap Syamsul.

3. Pelaku kabur setelah menikam korban

Ilustrasi. Ambulans (IDN Times/Sahrul Ramadan)

AN merupakan pengawas proyek pembangunan Rusunawa Kampus UIM. Usai menikam, AN diduga langsung melarikan diri. Saat ini, lanjut Syamsul, pihaknya masih mengejar AN.

Sementara korban, saat ini dievakuasi di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo didampingi pihak keluarga dan aparat kepolisian.

Editorial Team