Pasar Takjil Mappanyukki: Surga Kuliner Ramadan yang Tak Pernah Sepi

- Pasar Ramadan Mappanyukki di Makassar mengusung tema Ramadan Delight
- Keberagaman menu takjil tersedia, mulai dari kuliner tradisional hingga makanan kekinian
- Ramadan membawa berkah ekonomi bagi pedagang dan profesi lainnya di sekitar pasar
Makassar, IDN Times - Ramadan selalu membawa cerita tersendiri bagi warga Makassar. Salah satu tradisi yang terus bertahan dari tahun ke tahun adalah berburu takjil di Pasar Ramadan Mappanyukki. Kali ini pasar Ramadann ini mengusung tema Ramadan Delight.
Setiap sore, jalan yang biasanya ramai dengan kendaraan ini berubah menjadi pusat kuliner dadakan. Deretan tenda berwarna merah memenuhi sisi kiri dan kanan jalan. Ratusan pedagang berjajar di sepanjang jalan, menawarkan berbagai makanan khas yang siap menggugah selera.
Bagi banyak orang, mengunjungi Pasar Takjil Mappanyukki bukan hanya tentang membeli makanan untuk berbuka, tetapi juga menikmati suasana Ramadan yang penuh semangat dan kebersamaan. Aroma makanan yang menggoda, riuh suara pedagang yang menawarkan dagangannya, serta antusiasme pembeli yang mencari menu berbuka puasa menjadikan pasar ini salah satu ikon Ramadan di Kota Daeng.
1. Tradisi yang selalu dinanti

Pasar Ramadan di Jalan Andi Mappanyukki bukanlah hal baru bagi warga Makassar. Sejak akhir tahun 1990-an, kawasan ini selalu menjadi pusat kuliner dadakan setiap bulan puasa.
Dari yang awalnya hanya beberapa pedagang kaki lima, kini ratusan penjual memenuhi sepanjang jalan dengan aneka hidangan berbuka. Saat memasuki kawasan tersebut, aroma makanan langsung menyeruak dan menggugah indera penciuman.
"Setiap tahun saya selalu menunggu momen ini. Pasar takjil di Mappanyukki punya banyak pilihan makanan, dari yang tradisional sampai yang kekinian. Suasananya juga ramai, seru," kata Rina (28), salah satu pengunjung yang datang bersama keluarganya.
2. Dari jalangkote hingga tanghulu, beragam pilihan menu berbuka

Salah satu daya tarik utama Pasar Takjil Mappanyukki adalah keberagaman menu yang tersedia. Bagi pecinta makanan tradisional, berbagai jajanan khas Makassar bisa dengan mudah ditemukan.
Ada jalangkote yakni pastel khas Makassar dengan kulit tipis dan isi yang gurih. Ada juga es pisang ijo, hidangan segar berbahan pisang berbalut adonan hijau dengan siraman sirup merah dan susu.
Tak ketinggalan palu butung yakni versi sederhana dari es pisang ijo tanpa balutan adonan hijau, tetapi tetap menggugah selera. Kemudian ada barongko, olahan pisang yang dikukus dalam daun pisang dan memberikan cita rasa manis yang khas.
Ada juga aneka gorengan seperti bikang doang atau bakwan udang, panada, lumpia, dan risoles. Tak ketinggalan menu takjil manis dan menyegarkan seperti es cendol, es buah, puding, salad dan masih banyak lagi.
Namun, bukan hanya kuliner tradisional yang mendominasi pasar ini. Dalam beberapa tahun terakhir, tren makanan kekinian juga mulai mengambil tempat di hati pembeli.
Salah satu jajanan yang banyak diburu adalah tahu bakso gembrot yang merupakan perpaduan tahu dan bakso. Jajanan ini menawarkan berbagai isian seperti telur puyuh dan keju. Kemudian, dinikmati bersama saus.
"Ini tahu bakso gembrot. Peminatnya banyak, terutama anak muda. Harganya Rp15.000 satu porsi isinya 4 buah," kata Ita, seorang pedagang tahu bakso gembrot.
Selain itu, jajanan khas Jepang dan Korea seperti takoyaki, tteokbokki, dan corndog juga semakin mudah ditemukan di sini. Ada juga jajanan khas Tiongkok seperti tanghulu yakni buah yang disajikan dengan car ditusuk dan diselimuti gula cair.
Tren ini membuktikan bahwa selera masyarakat terus berkembang. Ramadan pun seakan menjadi momen yang tepat bagi para pedagang untuk memperkenalkan menu baru.
3. Momen Ramadan yang menggerakkan ekonomi warga

Bagi para pedagang, Ramadan adalah bulan penuh berkah, bukan hanya secara spiritual, tetapi juga dari segi ekonomi. Asma (42), seorang pedagang minuman dingin, mengaku setiap Ramadan bisa meraup omzet hingga Rp700 ribu per hari.
"Alhamdulillah, setiap Ramadan jualan saya selalu laris. Saya sudah tiga tahun berjualan di sini, dan setiap tahunnya selalu ramai," ujarnya sambil melayani pembeli.
Selain pedagang makanan, Ramadan juga membawa rezeki bagi banyak profesi lainnya, mulai dari tukang parkir, pengemudi ojek online, hingga penyedia jasa angkut barang. Setiap sore, kawasan ini dipenuhi oleh warga yang berburu takjil, membuat perputaran ekonomi di sekitar pasar meningkat pesat.
Bagi sebagian besar warga, datang ke Pasar Takjil Mappanyukki bukan hanya soal membeli makanan berbuka puasa, tetapi juga menikmati kebersamaan dan menjalin silaturahmi. Banyak keluarga yang datang bersama, ada juga kelompok teman.
"Saya suka datang ke sini sama teman-teman. Sambil lihat-lihat makanan, kita juga ngobrol dan nikmati suasana Ramadan," kata Andi (30), salah satu pengunjung.
4. Tips berburu takjil di Mappanyukki

Bagi yang ingin berburu takjil di Pasar Ramadan Mappanyukki di Makassar dengan nyaman, ada beberapa tips yang bisa diperhatikan. Pertama, datang lebih awal. Jika tidak ingin kehabisan menu favorit, sebaiknya datang sekitar pukul 16.00 WITA.
Kedua, bawa uang tunai. Meski saat ini hampir semua tenant makanan menyediakan layanan pembayaran digital, tidak ada salahnya tetap membawa uang tunai, termasuk pecahan kecil.
Ketiga, gunakan pakaian nyaman. Dengan ramainya pengunjung, memakai pakaian yang nyaman akan membuat pengalaman berburu takjil lebih menyenangkan. Keempat, jaga barang bawaan. Pasar yang ramai rawan kehilangan barang, jadi pastikan barang berharga tetap dalam pengawasan.