Malam-malam Kemenkumham Sidak Lapas Makassar, Ini yang Ditemukan

16 Des 2019, 23:09 WIB

Ilustrasi. Barang bukti hasil sidak petugas Kanwil Kemenkumham Sulsel di Lapas Kelas 1 Makassar, Senin (16/12) / Sahrul Ramadan

Makassar, IDN Times - Petugas Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sulawesi Selatan kembali melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Makassar, Senin (16/12).

Dalam sidak yang dilakukan sekitar pukul 20.00 WITA hingga 22.00 WITA itu, petugas menemukan sejumlah barang-barang pribadi yang dianggap tak layak masuk di lingkungan lapas.

"Kita dapatkan antaranya barang-barang seperti, gunting, botol miras, linggis, obeng, sendok, setrika, stop kontak, kartu remi, kipas angin, kompor, tali pinggang hingga tissue magic dan 9 unit handphone dan senjta tajam," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Sulsel Priyadi usai sidak.

1. Petugas menyita sejumlah barang dari empat blok tahanan yang disisir di dalam lapas Makassar

Ilustrasi. Barang bukti hasil sidak petugas Kanwil Kemenkumham Sulsel di Lapas Kelas 1 Makassar, Senin (16/12) / Sahrul Ramadan

Dalam sidak yang berlangsung selama dua jam, petugas khusus jajaran Kanwil Kemenkumham dan Lapas Kelas 1 Makassar menyisir empat blok yang dihuni 954 warga binaan pemasyarakatan (WBP).

Masing-masing blok, A, D, I dan H. Sejumlah blok itu terdiri dari dua jenis tindak pidana berbeda, yaitu tindak pidana korupsi dan pidana umum. "Jadi sesuai dengan apa yang kita lihat malam ini, inilah barang-barang yang kita dapatkan dalam sidak," terangnya.

Berbeda dengan sidak di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 1 Makassar sebelumnya, petugas dalam sidak kali ini sama sekali tak menemukan barang bukti narkoba. Kendati begitu, kata Priyadi, barang bukti hasil sitaan tetap dianggap tidak seharusnya dan tidak layak masuk di lingkungan lapas.

2. Barang hasil sitaan dianggap dapat menjadi pemicu konflik sosial sesama warga lapas Makassar

Barang bukti hasil sidak petugas Kanwil Kemenkumham Sulsel di Lapas Kelas 1 Makassar, Senin (16/12) / Sahrul Ramadan

Seluruh barang bukti hasil sitaan, disebutkan Priyadi, dapat memicu konflik sesama warga binaan lapas, apabila tidak diindahkan dengan baik. Mulai dari sendok besi yang dijadikan sebagai senjata tajam hingga telepon genggam yang digunakan berkomunikasi dengan orang luar lapas, berpotensi berakibat fatal.

"Benda-benda seperti ini dapat menimbulkan persoalan. Temuan ini barang-barang berbahaya. Temuan yg membahayakan, kita tidak bisa pungkiri kita temukan ada sajam juga. Kelihatannya sederhana tapi jelas bisa menimbulkan petaka," tegasnya.

Lagi-lagi, dengan temuan barang-barang ini membuktikan bahwa masih lengahnya pengawasan dari internal lapas. Priyadi menyatakan, bakal melakukan evaluasi secepatnya, khususnya dalam jajaran petugas Lapas Kelas 1 Makassar.

Evaluasi, menurutnya, sebagai wujud perbaikan dalam sistem yang selama ini dianggap masih cukup kendor. Khususnya menyoal pengawasan yang bersifat teknis.

"Itu harus. Apalagi kita inikan sementara berupaya mewujudkan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)," ucap Priyadi.

3. Oknum sipir yang terbukti melanggar aturan bakal ditindak tegas

Kepala Kanwil Kemenkumham Sulsel Priyadi usia sidak di Lapas Kelas 1 Makassar, Senin (16/12) / Sahrul Ramadan

Lebih lanjut kata Priyadi, pihaknya tidak segan menindak tegas jika terbukti oknum sipir terlibat dalam upaya membantu warga binaan lapas memasukkan barang-barang pribadi dan tak layak guna ke dalam lapas.

Priyadi berkomitmen untuk mewujudkan zona integritas yang betul-betul bersih dari hal-hal yang dianggap dapat mencoreng nama baik institusi.

"Tidak mudah memang, tapi kita berupaya untuk ke situ (komitmen). Jadi kalau ada laporan pelanggaran apapun asal ada bukti yang melibatkan oknum kita, kita tindak. Kita tidak main-main untuk itu," pungkasnya.