Ketua BPMS GMIM Diperiksa Polda Sulawesi Utara Selama 5 Jam

- Ketua BPMS GMIM diperiksa Polda Sulut terkait dugaan penyalahgunaan dana hibah Pemprov Sulut.
- Pendeta AO Supit juga diperiksa terkait Universitas Kristen Indonesia Tomohon, namun membantah adanya laporan.
- BPMS GMIM mengapresiasi penyelidikan polisi dan meminta jemaat untuk menghormati proses hukum.
Manado, IDN Times - Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa (BPMS GMIM), Pendeta Hein Arina, diperiksa Polda Sulawesi Utara, Rabu (30/10/2024). Ia datang bersama Humas BPMS GMIM, Penatua John Rori.
Hein diperiksa sekitar 5 jam pada pukul 10.00-15.00 Wita. Awalnya, ia masuk ke ruang Tipidkor namun dialihkan ke Tipidter Polda Sulut.
Rori tak menjelaskan secara rinci kasus yang ditanyakan kepada Hein. “Tapi bukan dana hibah (Pemprov Sulut, -red),” ujar Rori.
1.Mantan Ketua BPMS GMIM juga diperiksa

Rori mengatakan, kedatangan Hein merupakan bentuk kepatuhan hukum warga negara terhadap panggilan penyidik Tidpidter Polda Sulut. Sebagai petinggi gereja, Hein dianggap perlu memberikan contoh bagi masyarakat.
“Ada satu hal yang akan digali oleh penyidik karena ada laporan masyarakat yang harus diperjelas," jelasnya.
Selain Hein, mantan Ketua BPMNS GMIM, Pendeta AO Supit, juga diperiksa. Namun, Supit membantah kehadirannya karena ada laporan.
2.Ditanya soal UKIT

Supit menegaskan panggilan terhadapnya berbeda dengan Hein. “Cuma panggilan tentang UKIT (Universitas Kristen Indonesia Tomohon). Tidak ada apa-apa, biasa saja. Soal perguruan tinggi,” ucapnya.
BPMS GMIM pun mengapresiasi penyelidikan yang dilakukan Polda Sulut. Rori meminta jemaat tak berspekulasi dan menghormati proses hukum.
Pasalnya, penyelidikan bisa memberikan kepastian hukum. Ia pun berharap penyelidikannya bisa cepat selesai.
3.Kapolda Sulut ingin bersihkan GMIM

Kapolda Sulut, Irjen Pol Roycke Langie, mengatakan bahwa pemeriksaan ini bukan tentang organisasi melainkan oknum yang diduga terkait dengan penyalahgunaan keuangan. Ia meminta masyarakat tak terlalu khawatir karena polisi bekerja sesuai Undang-Undang.
“Saya ini cinta GMIM. Saya ingin menjaga dan membersihkan GMIM dari oknum-oknum yang sekarang ini diduga terkait penyalahgunaan keuangan,” tambah Roycke.
Ia pun meminta masyarakat kembali melaporkan jika menemukan hal terkait pemeriksaan saat ini.