Jelang Lebaran, Pedagang Parsel di Makassar Banjir Orderan

Rezky menjelaskan, bisnis penjualan parsel termasuk yang terdampak pandemik COVID-19 sama seperti bisnis lainnya. Hanya saja dari segi penjualan, bisnis parsel tidak terlalu terdampak.

Menurutnya, bisnis parsel selalu ramai meskipun di masa pandemik COVID-19. Kalau pun ada, dampaknya juga tidak terlalu signifikan.

"Tapi kalau pandemik yang tahun 2020 mempengaruhi karena di situlah lagi parah-parahnya. Tapi tetap parsel dijual online. Nanti tahun 2021 baru bisa normal lagi," kata Rezky.

Rezky menyebutkan pelanggan yang datang ke tokonya datang dari berbagai kalangan. Pelanggannya tidak hanya dari Makassar, melainkan juga dari daerah sekitar.

Cara pelanggan memesan juga beragam. Ada yang datang memesan secara online, via telepon, hingga datang langsung ke toko. Mereka yang datang langsung bisa memilih sendiri parsel yang akan dibeli.

"Tapi pelanggan hanya bisa pilih stok yang sudah ada. Kami tidak melayani custom. Kecuali penambahan bisa," kata Rezky.

Adapun parsel yang tersedia dibanderol dengan harga bervariasi tergantung ukuran dan isinya. Untuk parsel berukuran besar yang tingginya hampir setinggi tubuh manusia, dibanderol dengan harga berkisar Rp1,2 juta hingga Rp1,5 juta.

Parsel berukuran besar umumnya berisi cangkir atau barang pecah belah lainnya. Selain itu, berisi pula beberapa toples kue ataupun biskuit.

Untuk parsel berukuran terkecil, dibanderol seharga Rp200 ribu - Rp250 ribu. Parsel kecil ini hanya berisi makanan ringan. 

"Tapi yang paling banyak orang beli itu yang ada cangkirnya," katanya.