Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Makassar, IDN Times - Hasil rekapitulasi hasil penghitungan suara KPU menyatakan Partai Golkar dan NasDem berhasil meraih suara terbanyak pada Pemilihan Umum 2019 di Sulawesi Selatan. Kedua partai unggul pada tingkat pemilihan calon legislator DPR RI maupun DPRD Provinsi. Namun di sisi lain, calon presiden usungannya, Joko Widodo - Ma’ruf Amin justru kalah.

Pada Pemilihan Presiden, Jokowi-Ma’ruf hanya mengumpulkan 43 persen dari total 4.926.984 suara sah se-Sulsel. Sedangkan capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul dengan perolehan suara 57 persen.

Mengapa hasil Pilpres di Sulsel berbanding terbalik dengan Pileg? Berikut ulasan dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Dr Adi Suryadi Culla, yang disampaikan kepada IDN Times, Senin (20/5).

1. Dukungan politik tidak selalu berbanding lurus

IDN Times / Aan Pranata

Adi menjelaskan, dalam sebuah ajang politik serentak, arah dukungan masyarakat tidak selalu berbanding lurus, termasuk dalam pilihan di  pilpres dan pileg. Untuk kedua pemilihan tersebut, masyarakat punya pertimbangan masing-masing yang didasari berbagai faktor latar belakang.

“Dalam menentukan pilihan di  pilpres, masyarakat memang tak selalu merujuk parpol yang mengusung,” kata Adi.

2. Masyarakat cenderung pragmatis terhadap parpol pengusung capres

Editorial Team

Tonton lebih seru di