Makassar, IDN Times - Menjelang pergantian tahun, harga sejumlah bahan pokok di pasar tradisional di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengalami kenaikan. Hal ini telihat berdasarkan pantauan IDN Times di Pasar Pabaeng-baeng, Selasa (31/12/2024).
Berdasarkan pantauan ini menunjukkan, terjadi lonjakan harga terutama pada komoditas telur, cabai, dan bawang putih. Beberapa pedagang mengungkapkan kenaikan ini sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir.
Asma, seorang pedagang telur, menyebut harga telur naik secara bertahap. Kondisi ini sudah berlangsung sejak dua minggu terakhir.
“Harga naik dari Rp42.000, lalu Rp43.000, terus Rp46.000, sekarang sudah Rp51.000 per rak,” ujarnya.
Menurut Asma, kenaikan ini disebabkan oleh mahalnya harga pakan ayam. Tren kenaikan harga telur menjelang tahun baru dan Ramadan memang kerap terjadi setiap tahunnya.
"Harganya naik karena makanan ayam mahal. Tahun lalu harga telur memang naik. Begitu setiap mau tahun baru, sama seperti kalau mau Ramadan," kata Asma.
Komoditas cabai dan bawang putih juga mengalami kenaikan signifikan. Sahira, pedagang sayur dan bumbu dapur, mengungkapkan bahwa cabai merah dan cabai kecil yang sebelumnya Rp15.000 kini mencapai Rp25.000 per kilogram.
Harga bawang putih pun melonjak dari Rp30.000 menjadi Rp40.000 per kilogram. Sementara harga bawang merah masih stabil pada harga Rp25.000 per kilogram.
“Musim hujan mengganggu produksi di daerah asal seperti Malino dan Sungguminasa. Jadi barang susah didapat,” kata Sahira.
Berbeda dengan komoditas lainnya, harga beras dan minyak goreng relatif stabil. Namira, salah satu pedagang, menyebutkan bahwa harga beras kualitas terbaik dijual Rp12.000 per liter, sementara kualitas sedang Rp11.500, dan paling murah Rp11.000.
Minyak goreng seperti Minyakita dijual Rp18.000 per liter, sedangkan merek Kunci Mas dan Sunco masing-masing Rp21.000.
"Untuk sekarang harganya tidak naik, tapi tidak tahu kalau nanti," katanya.