Gubernur Sulsel Luncurkan Program Mandiri Benih Padi Andalan 2025

- Dorong produksi beras untuk program MBG
- Produksi padi Sulsel naik
- Sudirman tekankan Sulsel sebagai penyangga beras nasional
Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan merilis Program Mandiri Benih Padi Andalan 2025 di kawasan Center Point of Indonesia (CPI) Makassar, Minggu (16/11/2025). Agenda tersebut dipimpin Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dan dihadiri jajaran Forkopimda serta kepala daerah kabupaten/kota.
Program ini menyediakan 5 juta kilogram benih padi unggul bagi 9.896 kelompok tani di seluruh wilayah Sulsel dengan dukungan anggaran Rp75 miliar dari APBD Provinsi. Sekitar 300 truk diberangkatkan untuk mendistribusikan benih ke kabupaten dan kota sebelum diteruskan ke kelompok tani dan penerima perorangan.
"Hari ini kita meluncurkan mandiri benih andalan, totalnya Rp75 miliar untuk benih dan alsintan itu sekitar kurang lebih Rp20 miliar. Jadi sekitarnya totalnya Rp116 miliar," kata Andi Sudirman.
1. Dorong produksi beras untuk program MBG

Sudirman menautkan program ini pada agenda Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Fokus utamanya pada percepatan produksi beras yang menjadi kebutuhan program Makan Bergizi Gratis.
"Saya bersama Ibu Wagub (Fatmawati Rusdi) dan jajaran anggota DPRD Sulsel selalu kompak mendukung upaya swasembada pangan yang dicanangkan Bapak Presiden melalui Kementerian Pertanian," katanya.
2. Produksi padi Sulsel naik

Pemprov menargetkan produksi padi Sulsel tahun 2025 mencapai 5,40 juta ton gabah kering giling atau setara 3,10 juta ton beras. Angka tersebut naik lebih dari 12 persen dibanding tahun 2024. Proyeksi luas panen juga meningkat menjadi 1,04 juta hektare atau naik sekitar 9 persen.
Selain benih padi, bantuan lain turut diserahkan. Di antaranya benih jagung, bibit kopi, bibit durian, serta alat dan mesin pertanian berupa hand tractor, combine harvester, cultivator, dan hand sprayer.
3. Sudirman tekankan Sulsel sebagai penyangga beras nasional

Sudirman menyampaikan dorongan agar Sulsel tetap berada pada posisi strategis dalam penyediaan beras nasional. Dia menilai peran daerah ini sebagai penyangga stok beras perlu terus dipertahankan.
"Bapak Presiden selalu menekankan pentingnya ketahanan pangan daerah sebagai penopang nasional. Survei dari BPS bahwa waktu kita ubinan (sawah) tahun 2022, pengujian kenaikannya sampai 8 ton menjadi 13 ton. Sekitar 20 persen," ungkapnya.
Peluncuran program ini menghadirkan berbagai unsur dari sektor pertanian. Para ketua kelompok tani, penyuluh, pengawas benih, pengendali organisme pengganggu tanaman, dan petani penerima manfaat mengikuti agenda tersebut.


















