Geng Motor Bodrex Makassar Ternyata Sering Unggah Ancaman Bikin Onar

17 Mar 2022, 18:21 WIB

Kawanan geng motor di Makassar saat ditangkap polisi. (Dok. Jatanras Polrestabes Makassar)

Makassar, IDN Times - Petugas kepolisian masih memeriksa lebih lanjut 39 anggota geng motor Bodrex di Makassar, Sulawesi Selatan. Mereka semua ditangkap polisi saat hendak menyerang warga pada Rabu, 16 Maret 2022.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto mengatakan, pemeriksaan intensif dimaksudkan untuk menyelidiki rekam jejak kelompok yang meresahkan masyarakat ini.

"Yang terbukti melakukan pelanggaran hukum (dalam pemeriksaan) akan diproses hukum," kata Budhi dalam keterangan tertulisnya kepada IDN Times saat dikonfirmasi Kamis (17/3/2022).

1. Pernah beraksi di tujuh lokasi berbeda di Makassar

Kawanan geng motor di Makassar saat ditangkap polisi. (Dok. Jatanras Polrestabes Makassar)

Hasil penelusuran sementara, kelompok ini kerap mengunggah rencana kejahatan saat hendak menyerang warga di sejumah lokasi di Makassar. Video intimidasi terhadap warga mereka sebar lewat media sosial. "Iya," ucap Budhi.

Mereka pernah menyerang warga Kampung Lepping dan Barombong, Kecamatan Tamalate. Kemudian, di Jalan Hartako, Jalan Malengkeri, Jalan Pelita hingga wilayah Kelurahan Daya dan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya.

2. Didominasi anak di bawah umur juga pelajar

Kapolrestabes Makassar Kombes Budhi memberikan arahan kepada kelompok geng motor Bodrex. (Dok. Polrestabes Makassar)

Yudhi mengungkapkan, anggota yang tergabung dalam kelompok ini didominasi anak di bawah umur. Bahkan sebagian dari mereka masih berstatus sebagai pelajar SMP.

Sebagian dari mereka juga merupakan warga asal Kabupaten Gowa, daerah tetangga Makassar. Petugas juga masih menelusuri bagaimana proses perekrutan dalam kelompok ini. "Penegakan ini harus cerdas, penegakan keras dan pendekatan sosial," ujarnya.

3. Polisi sita banyak senjata tajam

Ilustrasi tim Jatanras Makassar. (Dok. Jatanras Polrestabes Makassar)

Lebih lanjut kata Budhi, dalam penangkapan itu, pihaknya juga menyita banyak senjata tajam yang digunakan saat menyerang warga. "Seperti, anak panah busur, parang atau celurit, petasan dan juga batu," ucap Budhi.

Kelompok ini juga tak segan melukai pengendara lain ketika melintas di jalan raya. Budhi menambahkan, sembari memeriksa petugas juga tetap membina dengan bantuan keluarga masing-masing anak ini.

"Dalam penegakan keras tetap diproses hukum, namun setelah kita proses hukum mereka, kita akan berusaha menyadarkan mereka," imbuh Budhi.