Dikeroyok Rekannya, Pelajar SMP di Makassar Meninggal Dunia

Peristiwa pengeroyokan, disebutkan Kadarislam, terjadi sesaat setelah korban pulang dari sekolahnya, pada Jumat (17/1) siang.

Berdasarkan rujukan hasil laporan dari orangtua, korban yang saat itu baru keluar dari sekolahnya diadang oleh rekan-rekannya. Tanpa banyak tanya, korban langsung dianiaya beramai-ramai.

"Setelah pengeroyokan itu, yang bersangkutan sempat mengeluhkan sakit di bagian kepala dan leher," ungkap mantan Kapolres Bone.

Lebih lanjut kata Kadarislam, keluhan kesakitan pada sejumlah bagian tubuh korban, khususnya leher hingga kepala membuat cemas pihak orangtua. Oleh orangtuanya, korban saat itu langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan.

Di saat itu pula, korban disebutkan baru melaporkan kejadian pengeroyokan yang dialaminya. "Awalnya tidak bilang kalau dia (korban) sudah dikeroyok. Nanti setelah diperiksa, dia baru cerita," ujar Kadarislam.

Sejauh ini, lanjut Kadarislam, pihaknya telah mengantongi identitas para pelaku pengeroyokan. Enggan berspekulasi lebih rinci, Kadarislam mengisyarakatkan bahwa pelaku merupakan rekan-rekan yang cukup mengenal korbannya. Saat ini, kepolisian tengah melakukan perburuan terhadap para pelaku. "Anggota masih bekerja di lapangan," tegasnya.

Selain itu, penyidik juga masih menunggu hasil visum dari pihak rumah sakit terhadap luka yang dialami korban untuk menuntaskan penyelidikan serta mencari motif penganiayaan tersebut.

"Untuk kejadian ini sementara kita sudah periksa tiga saksi. Baru juga orangtua korban melaporkan. Kemungkinan ada lagi yang bakal diperiksa," ungkap Kadarislam menutup.