Danny Ingin Jemaah Salat Tarawih Dipisah untuk Orang Sudah Vaksin

24 Mar 2021, 14:10 WIB

Ilustrasi salat Tarawih di bulan Ramadan. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Makassar, IDN Times - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengusulkan ibadah salat tarawih sudah bisa digelar di masjid pada Ramadan tahun ini, meski masih di situasi pandemik COVID-19.

Namun, Danny mengusulkan agar jemaah dikelompokkan berdasarkan status vaksinasi. Yang sudah disuntik vaksin dibedakan tempatnya dengan yang belum.

"Jadi semua masjid membuka dua ruang. Ruang luar dan ruang dalamnya. Di ruang dalam adalah orang yang sudah divaksin. Yang belum vaksin itu biar di halaman masjid," kata Danny di Balaikota Makassar, Rabu (24/3/2021).

1. Bisa menunjukan bukti lewat kode bar

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Danny Pomanto. IDN Times/Asrhawi Muin

Danny mengatakan, orang yang telah divaksinasi atau penyintas COVID-19 bisa diketahui melalui aplikasi Makassar Recover yang sementara dibuat Pemkot Makassar. Kedua kelompok ini dinilai telah memiliki kekebalan tubuh terhadap COVID-19.

Danny mengatakan nantinya semua orang akan didata melalui aplikasi tersebut. Akan ada petugas yang mendatangi rumah-rumah masyarakat.

"Dibuktikan dengan barcode vaksin yang akan dibaca melalui aplikasi. Penyintas yang sudah didatangi rumahnya dapat juga barcode-nya," kata Danny.

2. Pengelompokan jemaah masih sebatas usulan

Default Image IDN

Di tengah pandemik COVID-19 saat ini, jemaah salat masih diwajibkan menjalankan protokol kesehatan. Seperti menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Sedangkan pengelompokan menurut vaksinasi diharapkan bisa mencegah penularan COVID-19.

Namun hal itu, kata Danny, masih sebatas usulan. Belum ada pembicaraan secara resmi mengenai pemisahan jemaah.

"Silakan memberi pendapat sebelum kami membuat keputusan, silakan berpendapat. Kalau bisa saja ada hal-hal yang kita belum pernah duga. Artinya kalau seperti itu pasti terproteksi orang," kata Danny.

3. MUI Sulsel bolehkan salat Tarawih di masjid

Ilustrasi salat tarawih. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/

Sementara itu, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel, Muhammad Ghalib, mengatakan Salat Tarawih sudah bisa dilaksanakan di masjid tahun ini tapi dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Ghalib mengatakan pihaknya telah membahas hal itu dengan sejumlah pimpinan ormas dan Satgas Penanganan COVID-19 Sulsel. Dari pembahasan itu, MUI membolehkan pelaksanaan salat Tarawih karena secara umum kondisi sudah berbeda dengan tahun lalu.

"Hasil komunikasi saya dengan MUI pusat bahwa untuk tahun ini, pelaksanaan salat Tarawih, amaliah Ramadan, Idul Fitri nanti mudah-mudahan tidak ada lonjakan kasus, itu sudah bisa dilaksanakan dengan protokol kesehatan," katanya.