Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bulog Makassar Serap 41 Ribu Ton Gabah dari Petani

Ilustrasi beras (Dok. Perum Bulog)
Ilustrasi beras (Dok. Perum Bulog)
Intinya sih...
  • Bulog Makassar mencatat penyerapan gabah petani mencapai 41.118 ton, melampaui target resmi pemerintah sebesar 28.350 ton.
  • Gabah diserap dari lima daerah sentra pertanian utama di Sulawesi Selatan dan Bulog menargetkan penyerapan hingga 20 persen dari total hasil panen di setiap wilayah.
  • Bulog memastikan harga pembelian gabah dan beras sesuai standar kualitas nasional, serta menambah kapasitas penyimpanan hingga 10 ribu ton pekan depan untuk mengantisipasi lonjakan hasil panen.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Perum Bulog Kantor Cabang Makassar mencatat capaian signifikan dalam penyerapan gabah petani pada awal musim panen 2025. Hingga pertengahan April 2025, total gabah yang berhasil diserap mencapai 41.118 ton.

Angka tersebut jauh melampaui target resmi yang ditetapkan pemerintah, yakni sebesar 28.350 ton. Dengan demikian, persentase pencapaian Bulog mencapai 145 persen dari target awal. 

Pencapaian tersebut belum bersifat final, mengingat panen masih terus berlangsung di berbagai daerah, yang berpotensi meningkatkan angka serapan dalam waktu dekat.

"Kami sudah melampaui target sebesar 145 persen dan serapan ini terus bertambah karena panen masih berlangsung," kata Pemimpin Cabang Bulog Makassar, Karmila Hasmin Marunta, Sabtu (19/4/2025).

1. Gabah diserap dari lima daerah sentra pertanian utama

ilustrasi gabah. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
ilustrasi gabah. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Gabah diserap dari lima daerah sentra pertanian utama, yakni Kabupaten Takalar, Gowa, Maros, Pangkep, dan Kota Makassar. Menurut Karmila, minggu kedua April merupakan puncak panen. 

"Namun, Bulog tetap menargetkan penyerapannya bisa mencapai hingga 20 persen dari total hasil panen di setiap wilayah," katanya.

2. Bulog tetap mengacu pada HPP yang ditetapkan BPN

Bulog terus melakukan penyerapan gabah dan beras dengan memanfaatkan momentum panen raya yang terjadi pada April tahun ini. (dok. Bulog)
Bulog terus melakukan penyerapan gabah dan beras dengan memanfaatkan momentum panen raya yang terjadi pada April tahun ini. (dok. Bulog)

Dalam proses penyerapan, Bulog tetap mengacu pada Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional. Gabah Kering Panen (GKP) dibeli dengan harga Rp6.500 per kilogram sesuai Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 14 Tahun 2025 tentang Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras

Sementara itu, beras diserap dengan harga Rp12.000 per kilogram, asalkan memenuhi standar kualitas nasional. Karmila memastikan petani tidak akan dirugikan dengan harga jual tersebut. 

"Ini adalah penugasan langsung dari Presiden. Kami pastikan petani tidak rugi," kata Karmila.

3. Bulog tambah kapasitas penyimpanan

Bulog terus memanfaatkan momentum panen pada bulan April untuk memperbanyak hasil serapan dan perkuat stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP).  (Dok. Bulog)
Bulog terus memanfaatkan momentum panen pada bulan April untuk memperbanyak hasil serapan dan perkuat stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP). (Dok. Bulog)

Mengantisipasi melonjaknya volume hasil panen, Bulog juga menambah kapasitas penyimpanan. Selain mengoptimalkan gudang yang sudah ada, pihaknya telah menyewa beberapa unit tambahan di kompleks pergudangan PT KIMA. 

Bulog juga bahkan telah merencanakan penambahan kapasitas penyimpanan hingga 10 ribu ton pekan depan. Karmila memastikan langkah agresif ini sebagai upaya nyata dalam memperkuat ketahanan pangan nasional serta memastikan hasil panen petani terserap maksimal tanpa hambatan distribusi maupun logistik.

"Kami pastikan serapan tidak akan terhambat. Petani tidak perlu cemas, kami sudah siapkan solusi penyimpanan," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ashrawi Muin
Aan Pranata
Ashrawi Muin
EditorAshrawi Muin
Follow Us

Latest News Sulawesi Selatan

See More

Tak Semua Tersangka Kerusuhan Makassar Bisa Dapat Restorative Justice

17 Sep 2025, 02:04 WIBNews